MENARAnews, Demak (Jateng) – Upaya serius dari Pemerintah Kabupaten Demak dalam upaya mengentaskan kemiskinan melalui program bantuan RTLH (Rumah Tak Layak Huni) akan mulai segera direalisasikan. Program bantuan yang ditujukan bagi masyarakat yang memiliki rumah tak layak huni ini, ditargetkan akan diberikan kepada 202 unit rumah, yang telah melewati verifikasi dan validasi di lapangan, dengan melewati beberapa mekanisme saringan data dan kelayakan penerimaan bantuan dari tingkat kelurahan hingga pusat.
Dari 202 unit penerima bantuan tersebut, hari ini (5/10) Desa Ngaluran, di Balai Desa Ngaluran Karangayar mendapatkan kunjungan dari Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sujatmoko, yang datang ke Balai Desa Nagluran untuk menyampaikan pesan sekaligus mewakili Gubernur jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bahwa dana bantuan tahap 1 bagi para penerima bantuan RLTH akan segera direalisasi.
“Pak Gubernur Ganjar Pranowo, mengatakan kepada saya, bahwa saya sendirilah yang harus menyampaikan bantuan ini akan segera terealisasi, tidak ada satu bulan, dana ini akan bisa cair, sehingga anda semua dapat segera memperbaiki rumah, anda semua,” ucap Heru menggunakan bahasa Jawa di depan para calon penerima dana bantuan.
Wagub Jateng juga menambahkan, bahwa walaupun yang datang di acara tersebut, tidak semuanya mendapatkan bantuan, namun ia menghimbau agar yang tidak menerima bantuan, dengan yang menerima bantuan tetap dapat hidup rukun dan saling gotong royong.
“Mengapa yang hari ini tidak hanya penerima tahap satu saja yang diundang di sini, tapi semua calon penerima bantuan juga diundang, dikarenakan agar adanya silaturahmi, yang baik adalah yang kuat membantu yang lemah. Bila dilihat dari nominalnya, mungkin terlihat sedikit, namun jangan dilihat nominalnya saja, namun juga barokahnya,” imbuhnya.
Mengenai nominal dana yang diberikan kepada para penerima bantuan RTLH, juga diakui sebagai nominal yang kecil oleh Mustofa Kamal, PPTK Dinas Perumahan Rakyat Pengawasan dan Pemukiman Provinsi Jawa Tengah.
Kepada Menaranews.com di sela acara mengatakan bahwa m bantuan dana ini adalah sebuah program yang stimulan namun tepat sasaran. “Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan dana yang ada, hanya bisa memberi stimulan atau rangsangan, agar mereka (penerima dana bantuan) dapat mengoptimalkan dana yang mereka terima dengan terus tetap bergotong royong, saling bantu dalam membenahi rumah mereka, karena yang lebih penting dari semua ini adalah bantuan tersebut tepat sasaran,” ungkap Kamal.
Bila dibandingan dengan beberapa daerah yang menerima bantuan RLTH, Demak termasuk daerah yang target unit penerima dananya tak sebanyak daerah-daerah sekitarnya. Bila Demak hanya 202 unit dalam tahun ini, salah satu Kabupaten tentangga, Rembang memiliki target 600-an unit. Mengenai perbedaan ini Rono Dumadi, selaku Kabid Perumahan Dinas Perumahan Rakyat Pengawasan dan Pemukiman Provinsi Jawa Tengah, menyampaikan, “Sebenarnya menurut data PBDT rumah yang tak layak huni di Jawa Tengah terdapat 1,6 Juta. Semuanya memenuhi target untuk mendapatkan bantuan, namun tidak semuanya masuk ke data base tim penanggulangan kemiskinan, dimana tim tersebut mendapatkan data-data rumah yang tak layak huni tersebut dari tingkat kelurahan, kemudian ke pemerintah daerah. Dalam arti jika pejabat setempat aktif dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui program ini, maka akan banyak juga yang dibantu.”
Penerimaan dana yang memiliki potensi untuk diselewengkan para penerima dana, Mustofa Kamal menambahkan, bahwa ada tim pengawas yang akan mengawal penggunaan dana itu.
“Ada tim pengawas yang mengawal pemakaian dana tersebut. Maka untuk mencegah adanya potensi itu, pada saat memberikan dana itu, tidak diberikan kepada satu orang untuk mengurusnya, namun langsung kepada sasaran dengan system transparansi,” imbuhnya.
Mengenai apakah program pemberian dana RTLH ini memberikan kontribusi besar atas penanggulangan kemiskinan di Jawa tengah khusunya di Demak, Wagub Jateng mengatakan, pemberian dana ini merupakan langkah awal dalam pelaksaan program pengentasan kemiskinan, suatu langkah awal yang bisa dilihat secara langsung karena keberadaannya, tetapi pengentasan kemiskinan tak hanya sampai di sini, selanjutnya harus ada pembinaan, pelatihan dan pemberdayaan masyarakat. Jika rumanya sudah nyaman, maka akan dapat melakukan langkah-langkah selanjutnya.
Target penerima dana bantuan RTLH yang tersebar di seluruh Kab. Demak adalah Desa Temuroso (91 unit), Guntur, Desa Bogosari (12 Unit), Guntur, Desa Brakas (34 unit), Desa Ngaluran, Karangayar (17 unit), Desa Harjowinangun, Dempet (9 unit), Desa Donorejo, Karangtengah (20 unit), Desa Rejosari dan Karangawen (19 unit). (Nsn)