MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Setelah menjalani pendidikan serta latihan-latihan yang berat dalam meningkatkan kemampuan. diantaranya pembebasan tahanan, pertempuran jarak dekat, dan lain sebagainya selama lebih kurang 3 bulan lamanya.
Dari 650 anggota yang dikirim, hanya 648 anggota TNI Infantri berhasil dalam melaksanakan latihan serta menjadi pasukan raider. Sedangkan dua infantri yang tidak lulus, harus mengikuti pelatihan raider kembali dikarenakan ketika latihan kedua anggota TNI tersebut tengah sakit.
Danrem 102/Pjg, Letkol Arm. HM. Naudi Nurdika ketika diwawancarai menaranews.com usai memimpin kegiatan upacara menyambut personil Lattuk Raider Yonif 631/Antang menjelaskan, meski masih ada anggota yang tidak lulus. Ia masih sangat bangga dengan hasil perolehan sekarang ini.
“Kita patut berbangga ya, dari 650 hanya 2 orang yang tidak bisa. Tapi ini merupakan prestasi yang sangat bagus, bila dibandingkan sebelumnya. Kemudian prestasi dari hasil latihan mereka juga sangat bagus,” jelas Naudi Nurdika, Sabtu (07/10) di Palangka Raya.
Ia mengaku, memang masih banyak anggota yang belum di raiderkan, namun demikian kedepannya akan diikutkan dalam pelatihan. Tentunya anggota sendiri harus diseleksi terlebih dahulu, jika tidak memenuhi persyaratan tidak bisa di ikutkan.
Di sisi lain, Kepala Satuan (Kasat) Brimob Polda Kalteng, Kombes Pol. Amostian mengucap rasa syukur adanya kegiatan-kegiatan kebersamaan antara TNI dan POLRI. Hal inilah yang perlu dipupuk dan dikembangkan.
“Sehingga kebersamaan antara satu dengan yang lainnya tetap terjaga. Kita berharap ke depan nya bisa lebih bersinergi serta menjalin komunikasi-komunikasi yang lebih baik lagi,” tutup Amostian.(arli)
Editor : Hidayat