http://yoloxxx.com teen camgirl mit geilen titten kommt live zum orgasmus.
spot_img

SEMILOKA DAN ADVOKASI “PENDAMPINGAN KORBAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK”

MENARAnews, Demak (Jateng) – Minimnya kesadaran para korban, menjadi salah satu penyebab utama para korban kekerasan enggan melapor. Selain itu, korban masih banyak yang menganggap bahwa kekerasan yang diterima merupakan masalah pribadi dan menjadi tabu untuk dilaporkan. Padahal efek yang diterima  sangatlah luar biasa. Tidak hanya luka fisik, namun juga luka batin yang justru membutuhkan proses cukup lama untuk menyembuhkannya. Bahkan, bagi anak korban kekerasan, bisa menyebabkan trauma yang berkepanjangan. Dimana bisa berakibat fatal pada tumbuh kembangnya. 

“Untuk itu Saya sangat apresiatif terhadap kegiatan ini sehingga para korban kekerasan menjadi sadar bahwa dia menjadi korban dan harus melaporkan ke pihak berwajib atas kekerasan yang diterimanya”, ungkap Bupati Demak dalam hal ini diwakili oleh Staf Ahli Bupati Drs. Dwi Heru Asyanto di Gedung Bina Praja, Kamis (12/10).

Namun demikian Heru meminta utamanya segenap anggota organisasi wanita di Kabupaten Demak mau dan mampu memberikan sosialisasi, memberikan pendampingan kepada para korban kekerasan.

“Berikan konseling dengan sabar. Tekankan pada para korban bahwa kekerasan tidak boleh terjadi. Karena sudah kodratnya seorang perempuan dan anak itu harus disayangi. Bukannya menjadi sasaran amarah para pelaku kekerasan. Saya tekankan, bahwa Generasi yang sehat, lahir serta tumbuh dalam keluarga dan lingkungan yang sehat”, tegasnya.

Menurutnya,  di lingkungan masyarakat Kabupaten Demak yang terkenal sangat religius dan santun, ternyata dari tahun ketahun kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak  semakin meningkat. Pada tahun 2016, ada 109 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi di Kabupaten Demak. Hingga agustus 2017, tercatat sudah lebih dari 50 kasus terjadi. Angka tersebut bisa saja terus bertambah, mengingat banyak korban yang enggan melapor karena malu dan takut dengan keluarga maupun masyarakat.

“Untuk mengatasi hal itu, Pemerintah Kabupaten Demak selalu berupaya untuk menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di Demak. Selain memberikan pendampingan kepada para korban kekerasan, juga memberikan bantuan advokasi. Hal ini dilakukan sehingga para korban tidak merasa sendirian dan merasa terlindungi”, pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama ketua BKOW Jawa Tengah Tuti Hendrawan menjelaskan bahwa kekerasan dalam rumah tangga masih tinggi, dari tahun ke tahun terus meningkat. Kasusu KDRT merupakan fenomena gunung es. Kasus tersebut sering ditutupi oleh keluarga korban padahal perlindungannya dijamin oleh negara. Keadaan tersebut sungguh disayangkan. Negara memberikan perlindungan terhadap korban KDRT dengan munculnya UU No 23 tahun 2004 tentang penghapusan KDRT.

“Dengan adanya semiloka ini diharapkan masyarakat bisa terlibat dalam penghapusan KDRT. Dengan kesediaan melaporkan kasus adalh salah satu kunci penyelesaian masalah KDRT”, ujarnya.

Sementara Ketua GOW Kabupaten Demak Mulyoto Edi berharap setelah kegiatan ini betul betul bisa membantu korban dalam  rumah tangga terutama perempuan dan anak. Ia juga berharap kepada BKOW Jawa Tengah untuk saling asih dan pembinaan bisa ditingkatkan sehingga semakin akrab dan erat.

“Selain itu betul-betul terlaksana sehingga perempuan tidak akan tertindas dalam rumah tangga serta bisa mengatasi permasalahan di rumah tangga masing-masing dan tercipta keluarga yang nyaman tanpa kekerasan,” katanya. (Spn)

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,873PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles

dirtyhunter.tube unique blonde woman in art erotica.