MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Kepolisian Resort Pandeglang menyebutkan ada 13 desa yang akan dilakukan pengawasan dan pemantauan yang ekstra ketat. Hal itu berkaitan dengan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang akan diselenggarakan pada 5 November mendatang.
Soalnya, 13 desa yang dimaksud, memiliki jumlah bakal Calon Kades melebihi 5 orang. Padahal berdasarkan ketentuan, tahapan Pilkades hanya bisa diikuti maksimal 5 calon.
Hal itu terungkap saat jajaran Polres Pandeglang menggelar Apel Siaga kesiapan menghadapi Pilkades Serentak di Alun-alun Pandeglang, Rabu (11/10/2017).
Wakapolres Pandeglang, Kompol Nur Rahman menyebutkan, 13 desa yang menjadi pengawasan ketat diantaranya Desa Cigondang di Kecamatan Labuan, Desa Menes, Kecamatan Menes, Desa Sampangbitung dan Desa Salapraya di Kecamatan Jiput.
“Titik-titik yang rawan pada tahap penyeleksian sekitar 13 desa yang terdapat bakal calon lebih dari 5 orang. Karena mereka nanti harus ada yang digugurkan meski pada dasarnya desa-desa yang lainnya juga tetap harus menjadi fokus pemantauan,” katanya.
Tahapan yang menjadi perhatian polisi, terdapat saat pengumuman calon tanggal 19 Oktober mendatang. Karena desa yang diikuti oleh lebih dari 5 orang, otomatis harus harus ada yang digugurkan supaya menghasilkan calon sesuai ketentuan.
“Pada tahap penyeleksian ini yang nantinya perlu pengamanan paling ekstra adalah di tanggal tanggal adalah di tanggal tanggal 17, 18, dan 19 Oktober yang merupakan tahap pengumuman administrasi maupun tes-tes yang ada. Setelah itu dilakukan tahap kampanye pada tanggal 30 Oktober-1 November oleh masing-masing Calon Kades,” papar Kompol Nur Rahman.
Kontestasi Pilkada serentak tahun ini tidak bisa dihindari dari potensi kerusuhan. Oleh karenanya, saat masa tenang nanti, Polres akan menggagas Deklarasi Damai antar semua calon, agar saling berkomitmen untuk menciptakan suasana Pilkades yang kondusif.
“Di tahap ini kami upayakan diadakan deklarasi damai jadi nantinya Polres akan mengumpulkan seluruh Calon Kades untuk diberikan pencerahan dan menghasilkan kesepakatan bersama, sehingga pada pelaksanaan tidak ada diantara mereka yang membuat kekacauan atau keributan,” imbuh Wakapolres.
Adapun saat hari pemungutan suara di 108 desa yang menggelar Pilkades di 32 kecamatan, akan dipantau oleh 430 personel dari Polres Pandeglang. Lalu dibantu pula oleh 300 anggota lain yang berasal dari Brimob dan Sabhara Polda Banten.
“Untuk memastikan suasana Pilkades yang kondusif, kami akan menyiapkan beberapa jenis alat pengamanan seperti senjata pengurai masa dan AWC (Armored Water Canon),” pungkas mantan Kabagops Polres Pandeglang itu.
Dalam Apel Siaga itu, Wakapolres juga melakukan pemeriksaan kendaraan operasional dimasing-masing Polsek, untuk memastikan bahwa kendaraan tersebut layak digunakan guna mengamankan pelaksanaan Pilkades.