MENARAnews, Tubaba (Lampung)_Dibawah garis kemiskinan Mbah Parman (63) dan Mbah Muiroh (52) warga Tiyuh Margo Dadi RT/W 11/12 Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) akhirnya mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat, pasalnya terdapat program pemerintah pusat melalui Dirjen PUPR untuk rumah-rumah yang tidak layak huni yang sedang diperjuangkan oleh Dinas Perkimta Kabupaten Tubaba.
Hasil Penelusuran Menaranews dilokasi tempat tinggal keluarga mbah Parman sekitar pukul 16.30 Wib pada Selasa (3/10) kemarin, di peroleh informasi bahwa kehidupan dan bahkan tempat tinggalnya keluarga sangat memperhatikan, sehingga mendapatkan perhatian serius dari pemerintah setempat.
Sedangkan menurut Guntur Patra Jaya Kabid Pembangunan pada Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Tulang Bawang Barat menyatakan, pihaknya telah mengusulkan ke Dirjen PUPR untuk program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebanyak 800 kuota penerima bantuan, untuk persoalan seperti kehidupan mbah Parman warga Margo Dadi Kecamatan Tumijajar.
“Untuk rumah yang tidak layak huni di Kabupaten Tulang Bawang Barat seperti kondisi mbah Parman, kami dari Dinas Perkimta telah mengusulkan 800 kwota penerima bantuan. Bagi penerimanya nanti ada catatan atau persyaratan tertentu, terutama tanahnya harus milik sendiri, kalau tidak salah untuk Tumijajar juga ada kuota yang telah di usulkan,” kata Guntur, Rabu (4/10/2017).
Ia menambahkan untuk realisasinya sedang menunggu Surat Keputusan dari Pemerintah Provinsi Lampung yang informasinya akan segera terealisasi pada bulan Oktober 2017 ini.
“Kita tinggal menunggu realisasinya saja, kalau untuk realisasi hingga 100% dari kuota yang di usulkan sebanyak 800 kuota kita belum tahu, bisa saja cuma 50% saja, syukur- syukur bisa 100% itu bantuan berupa uang yang akan masuk ke rekening penerima. Akan tetapi akan di cairkan melalui toko material karena uang bantuan tersebut wajib menjadi barang atau material. Sedangkan nilainya mulai dari 7,5 jt untuk kategori sedang, 10jt hingga 15jt rupiah,” jelasnya.
Ditambahkan Guntur, kuota penerimaan yang diusulkan akan disesuaikan dengan Fakta dilapangan, akan tetapi jika pada saat di cek penerima tidak masuk kategori penerima maka akan dialihkan kepada yang lebih layak.
“Kami telah mengamati pemberitaan tentang kondisi kehidupan mbah Parman yang ada di Margo Dadi Kecamatan Tumijajar tersebut, mudah-mudahan bisa kita realisasikan. Tetapi kita lihat nanti setelah kuota bantuannya turun, jika tahun ini belum bisa terkondisikan kemungkinan tahun depan kita usulkan lagi. Tapi mudah-mudahan bisa dibantu, asalkan sudah terealisasi,” imbuhnya. (JE)