MENARAnews, Medan (Sumut) — Nutrisi adalah hal yang cukup penting bagi kesehatan tubuh. Nutricia Sarihusada sampai saat ini sedang giat-giatnya untuk mengkampanyekan ‘Pangan Aman Hidup Sehat’ kepada masyarakat.
Kampanye soal itu adalah bentuk komitmen Nutricia Sarihusada. Salah satunya, masyarakat diajak untuk pintar membaca label pangan, khususnya makanan kemasan.
Halim Nababan, Pakar Pangan Aman memberikan beberapa tips aman kepada masyarakat dalam memilih makanan kemasan. Yang harus diperhatikan dalam memilih produk adalah, pahami terlebih dahulu kondisi kesehatan anggota keluarga.
“Untuk produknya, pertama kali lihat kemasannya dulu. Kalau utuh,lengkap dan masih bagus baru bisa dibeli,” kata Halim Nababan di Medan, Kamis (5/10/2017).
Yang kedua, lanjut Halim, lihat tabel gizi yang ada di kemasan produk. Dari situ kita bisa mengetahui kebituhan nutrisi untuk keluarga.
Selanjutnya adalah tanggal kadaluarsa. Keempat, lihat izin edarnya. Apakah produk itu sudah ada ozin edar BPOM atau tidak.
Ketiga, expired date.
“Kalau ada itu, bisa kita lihat komunkiasi antara produsen dengan regulator,” katanya.
Kelima, berat bersih dari produk. Itu dilakukan untuk menghindari kerugian konsumen dalam membeli produk makanan. Selanjutnya, cara penyimpanan. Karena penyimpanan makanan harus disesuaikan dengan labelnya.
“Pangan panas disajikan panas, kalau dingin harus dingin, pangan beku harus disajikan beku. Apabila tidak maka bisa mengurangi kandungan nutrisinya,” ungkapnya.
Kampanye gerakan membaca label ini sudah digalang sejak setahun lalu. Menyusul pola hidup masyarakat di era kekinian yang jarang memperhatikan asupan nutrisi tubuh.
“Pangan kemasan yang aman dan bermutu memiliki pengaruh bagi kesehatan manusia. Di tengah beragam pangan kemasan yang ada di pasaran, orang tua harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang prinsip pangan kemasan yang aman beserta pengetahuan konsumsi yang tepat yaitu agar seimbang dan sesuai dengan kelompok usia, serta jangan dilupakan penyajian yang tepat. Guna mencapai keberhasilan perwujudan pangan yang aman diperlukan pendekatan yang komprehensif” papar Halim.
Pemerintah melalui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengedukasi masyarakat menjadi konsumen yang cerdas melalui program cek KLIK, yaitu cek kemasan dalam kondisi baik, baca informasi produk pada label, pastikan memiliki izin edar, dan cek masa kedaluwarsanya.
Diapun mengapresiasi Nutricia Sarihuda yang mendukung program pemerintah dalam mencerdaskan konsumen dalam memilih produk sesuai kebutuhan nutrisi.
Di antara beragam jenis pangan kemasan di masyarakat, terdapat pula pangan kemasan yang diperuntukkan bagi anak dan ibu, baik dalam masa kehamilan hingga menyusui, sehingga menjadi sangat penting bagi para orang tua untuk memahami apa saja yang dikonsumsi oleh keluarga terutama untuk anak dan ibu.
Menurut laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010, kualitas protein yang dikonsumsi oleh rata-rata masyarakat lndonesia masih rendah disebabkan adanya ketidakseimbangan antara konsumsi protein hewani dan protein nabati. Dimana kualitas protein hewani seperti susu, ayam, ikan dan telur lebih baik.
Pakar Nutrisi dan Gizi Universitas Sumatera Utara Dina Keumalasari menjelaskan, tidak ada satupun jenis makanan tertentu yang mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karenanya, kebutuhan zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) harus dipenuhi melalui asupan makanan yang beragam. Kebutuhan zat gizi mikro yang meliputi vitamin dan mineral juga harus diperhatikan.
“Salah satunya adalah dengan kelompok pangan tertentu yang mengandung zat gizi mikro. Yang perlu diingat bahwa anak memiliki perut yang kecil namun kebutuhan nutrisi mereka, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan, secara relatif lebih banyak daripada orang dewasa untuk menunjang tumbuh kembangnya serta perkembangan sistem imun” kata Dina.
Salah satu penyumbang zat gizi mikro yang tepat bagi ibu hamil, ibu menyusui dan anak-anak berusia di bawah 5 tahun adalah susu. Sebab susu memiliki kelebihan antara lain, kombinasi antara kalsium dan vitamin D yang ada pada susu sangat jarang ditemukan di makanan dan minuman lain. Ketiganya berfungsi untuk memelihara masa pertumbuhan dansusu mengandung vitamin 312, jarang sekali ditemukan di sayuran, dan vitamin 82 (riboflavin). Keduanya penting untuk metabolisme energi dan kesehatan kardiovaskular.
”Produk susu yang terfortifikasi juga merupakan salah satu produk pangan yang memiliki zat gizi makro dan mikro serta zat esensial Iainnya yang dibutuhkan anak dalam masa per‘tumbuhan maupun untuk ibu hamil dan menyusui. Yang harus diperhatikan adalah kelompok umur konsumsi serta tata cara penyajian yang tepat, sehingga keluarga mendapatkan manfaat nutisi yang terkandung didalamnya” jelasnya.
Ditempat yang sama Arif Mujahidin, Communications Director Grup Danone di Indonesia mngatakan kampanye ‘Pangan Aman, Hidup Sehat’ merupakan wujud nyata komitmen Nutricia Sarihusada selaku produsen terhadap para konsumen.
“Komitmen ini kami wujudkan melalui berbagai kanal, salah satunya adalah melalui kanal media digital Nutrisi Untuk Bangsa. Hal ini kami lakukan agar masyarakat Indonesia secara luas dapat menjangkau seluruh informasi yang ada dengan distribusi konten yang kaya akan visual dan mudah dicerna,” pungkasnya. (Yug)