MENARAnews, Medan (Sumut) — Polisi kembali menggagalkan peredaran narkoba di Kota Medan. Dua pengedar ditembak mati karena disebut-sebut melakukan perlawanan saat diringkus.
Tersangka yang tewas berinisial B dan NS. Keduanya diduga masuk dalan jaringan narkotika internasional Cina – Malaysia – Aceh. Mereka diringkus di Jalan Besar Tembung, Selasa (03/10/2017) sekitar pukul 20.30 WIB. Satu rekan mereka masih DPO.
“Barang haram itu mereka dapat dari Aceh,” Kata Kepala Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan Ajun Komisaris Besar Ganda Saragih di RS Bhayangkara Medan, Rabu (10/4/2017).
Kronologis penangkapan berawal saat petugas mendapat informasi terkait pengiriman sabu. Mereka mendapat kabar akan ada transaksi narkoba dalam junlah besar di Jalan Besar Tembung.
Setelah penyelidikan, polisi langsung meringkus B dan NS. Dari tangan mereka polisi menyita 2 Kg sabi-sabu yang dibungkus dalam plastik bening. Mereka juga mengamankan 2 unit telepon selular dan 1 unit sepeda motor Yamaha Mio yang digunakan tersangka.
Mereka diinterogasi. Ternyata NS adalah residivis yang sudah keluar masuk bui. Dia juga sudah berulang kali berhasil menjual narkoba dalam jumlah fantastis.
“Selain di Medan dia juga melakukan transaksi di Jambi. Diperkirakan sudah puluhan Kg yang dijual tersangka. Dia memang target kita,” sebut Ganda.
Kepada petugas, kedua tersangka mengaku mendapatkan sabu-sabu dari O dan J yang juga asal Aceh.
Saat interogasi, para tersangka mengaku O dan J berada di kawasan pergudangan di Simpang Pemda. Petugas langsung membawa mereka ke sana.
Ternyata pelaku mengelabui petugas. Sampai di sana O dan J tidak ditemukan.
“Ternyata kita dikelabui. Tersangka NS mengambil pistol rakitan berupa revolver dan B mengambil pisau belati yang disimpan di lokasi untuk menyerang pegas. Kita beri tembakan peringatan, mereka tetap melakukan perlawanan, sehingga kita beri tindakan tegas. Di perjalanan menuju RS Bhayangkara Medan, keduanya meninggal dunia,” pungkas Ganda. (Yug)