MENARAnews, Demak (Jateng) – Dalam rangka memotivasi para siswa SMK dalam proses belajar serta meningkatkan wawasan kebangsaan dan bela Negara di lingkungan sekolah, Bupati Demak HM. Natsir bertindak sebagai Pembina upacara dalam upacara bendera yang dilaksanakan di halaman yayasan pendidikan Ky Ageng Giri Desa Banyumeneng Kecamatan Mranggen, Senin (9/10).
Upacara yang diikuti seluruh siswa dan tenaga pendidikan di lingkungan yayasan Pendidikan Ky Ageng Giri dari tingkat MI, SD, SMP, SMA dan SMK berlangsung tertib dan hidmat.
Dalam sambutannya Bupati menjelaskan bahwa bela Negara, wawasan kebangsaan, dan rasa cinta tanah air harus terus ditumbuhkembangkan di kalangan generasi muda, khususnya pelajar, mulai tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga setingkat SMA/SMK/MA.
“Hal ini agar para pelajar dapat benar-benar memahami, menghayati, serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari”, jelas Natsir.
Natsir juga menyampaikan kepada seluruh pelajar di Kabupaten Demak tentang slogan jas merah, Jangan sekali-kali melupakan sejarah.
“Dengan mengetahui sejarah, berarti generasi muda akan mengerti perjuangan para pendahulu dalam membangun negara dan bangsa Indonesia. Dengan mengetahui sejarah, pendidikan bela negara dan wawasan kebangsaan akan membangkitkan jiwa patriotisme dan nasionalisme generasi muda”, terangnya.
Selain itu Natsir menghimbau kepada pelajar di SMK Ki Ageng Giri harus selalu meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan, serta kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas SDM kaum muda sangatlah diperlukan mengingat adanya laju persaingan global saat ini.
“Kalian semua harus mewaspadai beragam bentuk ancaman yang berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan teknologi informasi yang dapat memicu proses disintegrasi bangsa”, katanya.
Terakhir, Ia juga berpesan kepada para pelajar agar menjaga ikatan persatuan, persaudaraan rasa kesetiakawanan sosial dan solidaritas nasional, kejujuran, keadilan, rasa tanggung jawab dalam diri masing-masing.
“Terapkan pola hidup sederhana, selalu jaga fasilitas umum dan hormati kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. Kepada pengelola sekolah agar menjadikan sekolah sebagai tempat belajar mengajar pembentukan karakter dan budi pekerti demi terwujudnya generasi muda yang cerdas, berkualitas dan berakhlak, termasuk menumbuhkan partisipasi nyata para siswanya bangga pada produk dalam negeri”, pungkasnya. (spn)