MENARAnews, Denpasar (Bali) – Sehubungan dengan meningkatnya aktivitas Gunung Agung Kabupaten Karangasem Bali, Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, dr. Nata Kusuma memberikan pernyataan bahwa pihaknya bersama instansi terkait sedang mempersiapkan penanganan hewan ternak masyarakat Kabupaten Karangasem yang tinggal di daerah rawan bencana, Jumat (22/9/2017).
“Terkait penanganan hewan ternak masyarakat korban dari dampak aktifnya Gunung Agung maka telah dilakukan koordinasi dengan Pemkab/Pemkot untuk mendata jumlah hewan ternak di wilayah yang dikategorikan rawan bencana. Rencananya akan dicari lokasi untuk dibuat holding ground dan mempersiapkan fasilitasnya apabila dilakukan evakuasi,” ujar Nata Kusuma.
Menurutnya perlu dibentuk Satuan Tugas (Satgas) atau tim untuk penanganan sapi yang ditampung. Sementara itu, segera membuat laporan kepada Bupati terkait berbagai rencana penanganan hewan ternak. Dinas Peternakan Kabupaten perlu segera mensosialisasikannya kepada para peternak tentang langkah-langkah yang akan dilakukan, sehingga masyarakat tidak khawatir.
Bagi masyarakat yang akan menjual ternaknya diusahakan menjual ternak jantan, bukan bibit dan provinsi akan menfasilitasi penjualannya berkoordinasi dengan para pedagang sapi untuk membeli dengan harga yang wajar agar mencegah kerugian ditingkat peternak.
Pihaknya menginformasikan bahwa harga jual hewan hidup untuk sapi potong sekitar Rp. 40.000,- per Kilogram, babi bibit Rp. 700.000,- per ekor, babi besar sekitar Rp. 1,5 juta hingga 2 juta, ayam potong di peternak Rp. 18.000,- per Kilogram sedangkan di pedagang Rp. 32.000,-, ayam kampung Rp. berkisar Rp. 15.000,- hingga Rp. 50.000,- per ekor, dan kambing Rp. 1,5 juta hingga 2 juta per ekor.
“Untuk pelayanan kesehatan hewan akan mengerahkan sumber daya yang ada untuk memberikan pelayanan hewan dilokasi penampungan termasuk pemberian antibiotik dan vitamin. Sedangkan untuk pembiayaan pakan dan tenaga kerja akan diusulkan kepada Pemprov. Bali dan Pemerintah Pusat,” imbuhnya.
Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat untuk mengikuti anjuran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar menjauhi lokasi rawan bencana, menjaga kesehatan, jangan risau dengan hewan ternaknya karena dinas sudah memikirkan rencana untuk mengatasinya, dan jika sudah ada lokasi penampungan hewan maka dinas akan memberikan pelayanan kesehatan. (NN)
Editor : N. Arditya