MENARAnews, Kuala Kapuas (Kalteng) – Pengerjaan proyek cor rabat beton jembatan titian kayu di Kelurahan Murung Keramat, Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas senilai Rp 160 juta ini, diduga tidak sesuai dengan perencanaan.
Semula jalan titian kayu di Kelurahan Murung Keramat direncanakan di cor beton setebal 12 cm, namun ternyata hanya direalisasikan setebal 10 cm. Lantas, sisanya 2 cm dialihkan untuk pelebaran jalan yang sebelumnya tidak masuk dalam perencanaan.
Dari pantauan menaranews.com, pengerjaan pelebaran jalan itu juga terkesan asal jadi karena hanya menempel di cor semen jalan terdahulu dan tanpa menggunakan rangka besi namun hanya menggunakan kayu galam berukuran kecil dan menggunakan papan tipis sebagai bakisting untuk menahan cor beton, sehingga dikuatirkan cor beton tersebut akan mubazir karena mengalami kerusakan.
City Coordinator Program NUSP, Teguh, mengakui jika pengerjaan cor rabat beton jalan titian kayu di Kelurahan Murung Keramat semula direncanakan setebal 12 cm, namun seiring berjalannya pelaksanaan proyek program NUSP yang dilaksanakan oleh BKM tersebut, ternyata kayu balok untuk penahan kiri kanan cor beton didatangkan yang berukuran 10 cm.
“Karena kayu balok yang didatangkan ukurannya 10 cm, maka terpaksa di cor 10 cm saja dan sisanya yang dua centi dialihkan untuk pelebaran jalan. Pengalihan ini juga sudah melalui musyawarah masyarakat setempat. Yang jelas kelebihan dari cor beton itu memang dialihkan,” jelasnya di Kuala Kapuas, kemarin.
Sementara itu, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kapuas, Maria Suzana Natalestari, mengatakan, apabila ke khawatiran akan rusaknya cor beton pelebaran jalan tersebut nantinya terbukti, maka pihaknya akan meminta kepada BKM untuk membenahi kerusakan itu.
“Kalau nanti terbukti rusak maka kita minta mereka Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang membenahinya. Jadi, kenapa kegiatan ini masyarakat langsung yang mengerjakan, karena mereka juga yang akan merawatnya,” ujarnya. (irf)
Editor: Hidayat