MENARAnews, Pulang Pisau (Kalteng) – Dituduh mengabaikan putusan Makamah Agung (MA) oleh Indah Mulyani, terkait sengketa Pemilihan Kepala Desa Mulyasari Kecamatan Pandih Batu tahun 2015 silam, Kepala Dinas Pemberdayaan masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Pulang Pisau, Syaripul Pasaribu menyebut, bahwa gugatan Indah Mulyani dan kawan-kawan salah dapur.
“Mestinya kalau memang ada dugaan money politik dalam pemilihan Kepala Desa Mulyasari tahun 2015 lalu, kenapa tidak dilaporkan kepada pihak kepolisian dan menggugat panita, sebagai pihak penyelenggara Pilkades. Tetapi yang terjadi sekarang, SK bupati yang di gugat, salah dapur ini” ungkap Syaripul saat ditemui Menara News, Senin (11/9).
Kalau ditemukan pelanggaran dan kecurangan dalam pelaksanaan pemilihan Pilkades kata Syaripul, yang digugat itu panitia, bukan pemerintah daerah. Karena, sebagai pihak penyelenggara Pilkades, pemerintah daerah telah membentuk panitia. Lagi pula, dalam setiap Pilkades, itu ada aturannya.
“Kalau ada pihak yang keberatan dengan hasil Pilkades, panitia tenggang memberikan waktu, misalnya 30 hari kepada pihak yang keberatan untuk menggugatnya. Tetapi yang terjadi kata Syaripul, tidak ada laporan masuk ke pemerintah daerah kabupaten Pulang Pisau dalam hal ini leading sektornya BPMD waktu itu, sehingga turun Surat Keputusan (SK) bupati untuk di lantik kades terpilih.”
Dalam menerbitkan SK, tim kami, baik dari BPMD, bagian hukum sekda telah mengaji lebih dalam dan telah mengkonsultasikan kepada TP4D. Kalau kami tidak melantik Kades terpilih, justru kami nanti yang akan di gugat Kades terpilih dan kami akan kalah,” jelas Syaripul.
Menurut Sayripul, apa yang disampaikan Indah Mulyani menuding, bahwa telah mengabaikan putusan MA itu sangat lucu dan tidak masuk akal. Coba pelajari dan teliti dengan bijak dan seksama, apakah ada di dalam putusan tersebut memerintahkan bupati untuk mencabut SK, Itu tidak ada.
Sebagai leading sektor, kami juga pernah melakukan mediasi. Tetapi yang terjadi ibu Indah mengikarinya, malahan menggugat SK bupati.
“Silahkan saja mau menggugat kemana. Pada prinsipnya, kami persilahkan, karena kami menyadari kalau banyak orang yang tidak sepaham dengan kami, dan mereka itu selalu akan tutup mata dan telinga dengan penjelasan kami,” tandasnya (BS)