MENARAnews, Kuala Kapuas (Kalteng) – Upaya mencegah ternak sapi terserang penyakit Jembrana. Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas melalui Bidang Perternakan gencar melakukan pemberian vaksinasi pada ternak sapi bali di daerah setempat.
Kepala Dinas Pertanian Kapuas, Anjono Bhakti, melalui Kepala Seksi Kesehatan Hewan, drh Anik Ariswandani, mengatakan, di Kabupaten Kapuas banyak terdapat ternak sapi jenis bali yang sangat rentan terserang penyakit Jembrana. Untuk mencegah penyakit ini maka pihaknya turun ke beberapa kecamatan untuk memberikan vaksinasi Jembrana terhadap ternak sapi bali.
“Kemarin kami sudah memberikan vaksinasi di wilayah Kecamatan Kapuas Murung. Selanjunya nanti kami akan turun ke wilayah Kecamatan Mantangai dan Kecamatan Bataguh serta Kecamatan Tamban Catur,” katanya kepada menaranews.com di Kuala Kapuas, Jumat (15/9/2017).
Dokter hewan ini mengungkapkan, gelaja pada ternak sapi yang terserang penyakit Jembrana, dimana nafsu makan sapi berkurang, badan panas dan biasanya mengeluarkan keringat darah. “Dari pori-pori kulit sapi itu nanti bisa mengeluarkan darah sehingga dapat menyebabkan kematian,” ujarnya.
Nah, penyakit ini juga dapat menular pada ternak sapi lainnya dalam satu populasi, sehingga penyakit ini harus segera ditangani. “Penularannya bisa dari gigitan nyamuk maupun lalat, tapi penyakit ini tidak siunusis yaitu tidak menular ke manusia, kalau siunusis-kan dia menular dari hewan ke manusia, tapi kalau penyakit Jembrana ini tidak. Cuma dia menyerang sapi jenis bali saja, kalau sapi jenisnya lainnya tidak,” terang Anik.
Lantas, apakah penyakit ini bisa disembuhkan ? Menurut wanita murah senyum ini, apabila kondisi tubuh sapi sedang dalam keadaan baik maka penyakit Jembrana bisa disembuhkan, dengan cara rutin memberikan vitamin maupun minuman larutan gula merah serta asam. “Kalau kondisi tubuh sapi itu baik maka penyakit itu bisa kalah. Jadi, untuk pencegahannya peternak juga bisa memberikan minuman dari air gula merah dan asam, dan yang lebih baik lagi memang harus diberikan vaksinasi Jembrana,” tuntasnya (irf)
Editor: Hidayat