MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Selama bulan Agustus 2017, Kota Palangka Raya mengalami inflasi sebesar 0,12 persen atau mengalami kenaikan indeks harga dari 126,94 di bulan Juli 2017 menjadi 127,09 di bulan Agustus 2017. Sementara laju inflasi di tahun kalender 2017 tercatat 3,03 persen dengan laju inflasi tahun ke tahun 4,31 persen.
Kepada Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Hanif Yahya menyampaikan, inflasi di Kota Palangka Raya dipengaruhi oleh meningkatnya indeks harga, terutama kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,92 persen.
“Untuk bahan makanan tercatat 0,36 persen, Kesehatan 0,34 persen, transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,09 persen, serta makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,01 persen,” jelas Hanif Yahya, Senin (04/09) di Palangka Raya.
Sementara itu, untuk Kota Sampit (Kabupaten Kotawaringin Timur.red) Agustus 2017 mengalami deflasi 1,09 persen yang dipengaruhi oleh penurunan indeks harga pada kelompok pengeluaran transportasi, Komunikasi, dan jasa Keuangan 5,62 persen, dan bahan makanan 0,80 persen.
Secara keseluruhan untuk Kota Inflasi (Kota Palangka Raya dan Kota Sampit.red) mengalami deflasi sebesar 0,32 persen dengan laju inflasi tahun kalender sebesar 2,85 persen dan laju inflasi tahun ke tahun sebesar 3,98 persen.
“Dari beberapa jenis komoditi atau jasa utama yang mempengaruhi tingkat inflasi atau deflasi di Kota Palangka Raya andil tertinggi didominasi oleh pengeluaran rumah tangga seperti garam 0,09 persen, daging ayam ras 0,08 persen. sementara andil deflasi berasal dari bawang merah 0,11 persen, batako 0,05 persen dan bahan bakar rumah tangga 0,04 persen,” tutupnya.(arli)
Editor : Hidayat