MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Razia gabungan yang dilaksanakan oleh puluhan personil Anggota Kepolisian Daerah Kalteng serta instansi dan lembaga Pemerintah Daerah Provinsi Kalteng diantaranya BPOM Palangka Raya, BNNK, Dinas Kesehatan, Disperindakop Senin (18/09) kemarin, sepertinya menemukan banyaknya obat ilegal, kadaluarsa dan tanpa izin yang diperjual belikan di Palankga Raya.
Setidaknya, petugas berhasil mengamankan obat kadaluarsa dan obat tanpa izin edar sebanyak 11.825 obat dengan rincian yakni 355 box, 85 botol, 1.222 tablet, 131 kapsul, 9.750 butir dan 374 sachet di beberapa titik lokasi diantaranya 60 apotik, 31 toko obat, 1 toko jamu, dan 1 praktek dokter.
Direktur Narkoba Polda Kalteng, Kombes Pol. Agustinus Suprianto dalam press release menjelaskan, kegiatan razia dilaksanakan secara serentak di wilayah Polda Kalteng dengan sasaran Pil PCC dan Obat Ilegal.
“Obat Kadaluarsa sebanyak 83 botol, 90 tablet, 19 kota, 6 box, 10 bungkus, dan 125 kapsul. Utuk obat tanpa izin edar diamankan sebanyak 340 kotak, 92 sachet, 250 butir, 950 keping, 1.132 tabet, 272 bungkus dan 6 kapsul.” ujar Agutinus Suprianto, Senin (25/09).
pada wawancara menaranews.com sebelum, Kepala BPOM di Palangka Raya Trikoranti Mustikawati menjelaskan, pihaknya terus melakukan penyisiran terhadap tempat-tempat yang terindikasi penyaluran obat tanpa izin edar.
“Sampai saat ini, memang kami belum menemukannya, tapi upaya-upaya seperti penyisiran akan terus kita lakukan, dan informasi yang disampaikan oleh masyarakat, sangat kita butuhkan,” tutup Trikoranti.(arli)
Editor : Hidayat