MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Hampir seluruh wilayah yang ada di Indonesia, tak terkecuali di wilayah Kalteng menyampaikan rasa kepedulian mengecam tragedi kemanusiaan yang menimpa Etnis rohingya di Myanmar. Sebagai wujud solidaritas akan hal itu, umat Islam Kalteng melakukan Deklarasi Jum’at (08/09).
Pantauan di lapangan, dalam aksi solidaritas yang dipusatkan di Bundaran Besar Kota Palangka Raya tersebut, sejumlah spanduk yang bertuliskan “stop Genosida Etnis Rohingyah”, “#Save Rohingyah, Bukan Nobel Perdamaian tapi Novel Perdamaian” dibentangkan oleh peserta.
Bahkan orasi silih berganti disampaikan oleh tokoh agama, seperti Ketua Lembaga Islam, organisasi kemahasiswaan di Kalteng serta ratusan masyarakat Palangka Raya. Bahkan dalam kesempatan kegiatan yang diadakan atas dasar aqidah islam tersebut, Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail turut menyampaikan orasi.
Disela-sela kegiatan, Habibi Said Ismal ketika diwawancarai awak media mengatakan, seluruh masyarakat Kalteng tidak hanya umat muslim saja meminta kepada Pemerintah Pusat segera melakukan langkah-langkah strategis untuk menghentikan kebiadaban dari Pemerintah Myanmar kepada Etnis Rohingyah.
“Kita memberikan apresiasi serta tindakan yang dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri kita, serta himbauan yang disampaikan oleh Pak Presiden RI Joko Widodo untuk bisa membangun rumah sakit disana. yang diperlukan oleh penduduk atau umat muslim rohingya sekarang ini adalah kekuatan militer untuk melindungi mereka,” kata Habib Said Ismail.
Dengan tegas ia juga menyampaikan, yang dibutuhkan oleh penduduk Rohingyah sekarang ini adalah makanan, suaka politik dan perlindungan dari negara lain khusus Negara Indonesia yang penduduknya mayoritas umat muslim. Ia sangat yakin, Negera Indonesia memiliki kekuatan yang besar.
Dalam pembukaan Undang-Udangan Dasar 1945, “Penjajahan di Atas Dunia Harus Dihapuskan,” karena tidak sesuai dengan Prikemanusiaan dan Prikeadilan. Tragedi kemanusiaan yang terjadi di Myanmar sudah terlewat batas, Pemerintah Provinsi Kalteng meminta agar melakukan suatu tindakan.
“Bahkan Kapan perlu Pemerintah Pusat mengajukan kepada mengajukan ke PBB untuk melakukan tindakan penghentian kekejaman. Kapan perlu kita juga meminta untuk mencabut Nobel Perdamaian tak kala kita melihat langsung muslimin Rohingyah disiksa. Cabut nobel itu, dan PBB berhak melakukan itu semua” ujar Habib lebih dalam lagi.
Disisi lain, Ketua DPP Kesatuan Ummat Islam Kalteng, H.M. Rumsyah Bagan menyampaikan, kegiatan ini menuntut Pemerintah Indonesia untuk membantu muslim rohingya. Musim rohingya memerlukan sikap tegas dari penguasa-penguasa pimpinan negara muslim dengan memberikan bantuan dan perlindungan nyata terhadap mereka.
“Ini merupakan aksi kepedulian terhadap muslim rohingya yang mendapat perlakuan tidak manusiawi oleh Pemerintah Myanmar. Alhamdullillah pada hari ini, kepedulian sosial dari seluruh masyarakat muslim yang hadir sudah memberikan infaq terbaiknya,” jelas Rumsyah Bagan.
Dia menginformasikan, infaq yang sudah terkumpul dan akan disalurkan kepada institusi Pemerintah Pusat yakni sebesar Rp.55,56 Juta lebih. Dan dirinya berharap sumbangan atau infaq ini akan terus bertambah, dan dirinya tidak lupa mengucapkan terima kasih untuk masyarakat yang sudah menyumbang.
Dalam aksi tersebut DPP KUI Kalteng, Tokoh Agama, Ormas, dan OKP Islam di Kalteng menyatakan sikap terhadap kekejian oknum kelompok atau organisasi tertentu di Myanmar terhadap muslim rohingya. Dimana penyataaanya meminta kepada Pemerintah RI melalui Presiden RI mendesak Pemerintah Myanmar untuk mengentikan tindakan anti kemanusiaan terhadap muslim rohingya.
Selanjutnya, mendesak lembaga Internasional yakni PBB untuk melakukan tindakan nyata menghentikan perilaku anti kemanusiaan terhadap muslim rohingya, Memberikan bantuan nyata baik dalam bentuk bantuan kamanusiaan maupun bantuan kemananan.
Jika permintaan tersebut tidak mendapat respon positif dari Pemerintah Myanmar, Pemerintah RI melakukan pemutusan hubungan diplomatis dengan Pemerintah Myanmar. Untuk Pemerintah Provinsi Kalteng sebagai kepanjangan tangan agar menyampaikan permintaan umat islam di Kalteng, dan memimpin gerakan solidaritas warga Kalteng dalam bentuk penggalangan dana untuk meringankan penderitaan muslim rohingya.(arli)
Editor : Hidayat