MENARAnews, Lambar (Lampung) – Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang Kabupaten Lampung Barat (Lambar) bersama puluhan wartawan media cetak dan elektronik yang ada dikabupaten setempat menggelar aksi damai solidaritas di Tugu Liwa dan Polres Lambar, Selasa (29/8).
Aksi damai solidaritas puluhan kuli tinta di Lambar ini terkait sikap Kapolres Way Kanan, AKBP Budi AK yang terkesan melecehkan profesi wartawan beberapa waktu lalu. Dimana, AKBP Budi AK dihadapan jurnalis Radar TV, Dedy Ternando dan Tabikpun.com Dian Firasta mengatakan kata-kata yang tidak terpuji terhadap profesi wartawan dan media yang ada di Provinsi Lampung.
Kordinator aksi solidaritas sekaligus Ketua PWI Lambar, Vicky Andreas F mengatakan, aksi solidaritas yang dilakukan hari ini sebagai aksi kekecewaan insan pers yang ada di Lambar atas kejadian pelecehan profesi wartawan yang dilakujan oleh Kapolres Way Kanan. Dengan itu, para kuli tinta yang bertugas di Lambar satu suara meminta pihak Polri menindak tegas AKBP Budi AK.
“Wartawan dalam menjalankan tugas dilindungi oleh UU. Dengan kejadian kemarin tentunya melukai hati insan pers,” ujarnya.
Vicky mengatakan, PWI bersama insan pers yang ada di Lambar menyampaikan 5 tuntutan terkait pelanggaran yang dilakukan Kapolres Way Kanan. Tuntutan yang pertama meminta kepada Kapolda Lampung secara profesional menjatuhkan sanksi etik dan memproses hukum Kapolres Way Kanan yang secara nyata telah melanggar UU Pers no 40 tahun 1999.
Tuntutan kedua, meminta Kapolres Way Kanan, AKBP Budi AK meminta maaf secara tertulis kepada seluruh media yang ada di Lampung. Ketiga, mendeaak PWI Propinsi Lampung bersama organisasi jurnalis lainnya untuk memboikot segala pemberitaan jajaran Polda Lampung sebelum ada permintaan maaf secara tertulis dari Kapolres Way Kanan yang dimuat diseluruh media yang ada di Lampung.
Tuntutan ke Empat yakni, meminta Kapolri segera mencopot AKBP Budi AK selaku Kapolrea Way Kanan. Serta tuntutan terakhir, meminta Kapolri kembali meninjau ulang budaya senyum, sapa dan salam. (SL/Rz)