http://yoloxxx.com teen camgirl mit geilen titten kommt live zum orgasmus.
spot_img

Pj Sekda Minta Hasil Pembangunan Skatepark Dikaji Ulang

MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Kabar mengenai buruknya pembangunan arena skateboarding atau skatepark di Stadion Kuranten, Kecamatan Majasari ternyata sampai ke Pelaksana Jabatan Sekda Pandeglang, Fery Hasanudin. Untuk memastikan informasi tersebut, dirinya langsung meninjau lokasi. Ia sempat meminta Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Muhamad Amri untuk meninjau bersama, Selasa (16/8/2017).

Namun yang bersangkutan sedang ada keperluan sehingga Pj Sekda hanya didampingi oleh seorang staf Dispora bidang Sarana dan Pra Sarana, M Haerudin.

Saat tiba di lokasi, Fery langsung melihat kualitas arena skatepark yang selesai dibangun pada bulan Juli kemarin. Fery mengakui bahwa ada beberapa obstacle (rintangan) yang dinilai membahayakan, seperti Bengs Volcano yang terlalu lancip.

“Saya dapat informasi katanya membahayakan. Ini makanya saya cek ke lapangan seperti apa membahayakannya,” ujar Fery.

Fery menjelaskan, jika skatepark tersebut dianggap membahayakan bagi penggunanya, maka Dispora harus mengkaji ulang terkait dengan kepatutan dan kelayakan. Jika memang tidak memenuhi syarat, maka harus segera diperbaiki, sehingga skatepark tersebut tetap memberikan azas manfaat.

“Kalau dikaji kepatutan dan kelayakan tidak memenuhi syarat, maka coba diperbaiki. Kalau itu memang berbahaya, akan kami evaluasi bila perlu akan kaji ulang daripada memakan korban?,” ujarnya disela-sela peninjauan.

Lebih jauh Fery juga mendorong kepada komunitas Skateboard dan BMX, agar melakukan audiensi dengan Dispora untuk mengkomunikasikan usulan perbaikan.

“Lebih baik komunitas komunikasi dengan Dispora untuk membicarakan hal ini. Karena mereka yang mengerti,” imbuhnya.

Staf Dispora bagian Sarana dan Prasarana, M Haerudin mengakui jika usulan pembuatan Skatepark tersebut berasal dari komunitas. Namun, desain yang disampaikan tidak dilengkapi dengan keterangan yang rinci seperti ketinggian dan luas sehingga pihaknya menunjuk konsultan.

“Waktu 2016, komunitas ingin ada skatepark. Maka kami ajukan. Ketika anggarannya ada dari APBD, kami minta disainnya dari komunitas. Namun, tidak detail, tidak ada tinggi dan luas skatepark, hanya gambar saja. Maka kami ke konsultan dengan anggaran yang ada. Maka dikerjakanlah oleh konsultan,” terangnya.

Bahkan, lanjut Haer, CV. Inet Indigo Desain yang ditunjuk sebagai konsultan, baru pertama kali mengerjakan kegiatan pembuatan skatepark. Setaunya, referensi yang didapat untuk mengerjakan skatepark pun hanya dari internet.

“Kayanya belum, mereka belum pernah mengerjakan skatepark sebelumnya. Tetapi ketika konsultan datang ke kantor, mereka bilang sudah cari skatepark diinternet untuk referensi. Tetapi saya belum Tanya apakah mereka sudah study banding,” ujarnya.

Kendati begitu, dirinya mengajak para komunitas untuk duduk bareng membicarakan tindak lanjut dari keberadaan skatepark seluas 20 x 22 meter itu. Jika harus diperbaiki, ia meminta agar prosesnya didampingi oleh rekan-rekan komunitas, agar tidak kembali menimbulkan kesalahan.

“Kalau komunitas tidak puas, ya marilah duduk bareng, mana yang harus dibetulkan, hayu kita bareng-bareng,” serunya. (IY)

Related Articles

Stay Connected

0FansSuka
3,871PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles

dirtyhunter.tube unique blonde woman in art erotica.