MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Problema dakwah saat ini adalah tidak memiliki data keumatan dan paham keagamaan yang akurat, banyak paham sempalan dan aliran sesat yang terus bermunculan, sasaran dakwah yang tak terperakan secara baik, serta tingkah laku sebagian dai yang tak sesuai dengan sifat pendakwah.
Demikian dikatakan Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat Cholil Nafis pada Bimbingan Teknis (Bimtek) Dakwah bagi MUI Kabupaten, Kecamatan, dan Ormas Islam Kabupaten Pandeglang tahun 1438 H/2017 M, yang diselenggarakan di Gedung MUI Kabupaten Pandeglang, (15/08/2017).
Ia melanjutkan, MUI Pusat memiliki program-program hingga masa pengurusan berakhir pada 2020 mendatang, program tersebut adalah peta dakwah, pedoman dakwah, dan standardisasi dai.
“Pertama, tujuan peta dakwah adalah agar pelaksanaan dakwah menjadi lebih terkoordinasi dai yang satu dengan dai yang lain sehingga tidak terjadi tumpang tindih dakwah yang tidak diperlukan, dakwah islamiyah dapat dilaksanakan lebih tepat sasaran berdasarkan data yang terukur, akurat dan lengkap sesuai dengan kondisi di lapangan, serta memudahkan seluruh stakeholder dakwah untuk menemukan objek, target, dan metode yang digunakan sehingga dakwah dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien,” jelasnya panjang lebar.
Cholil menambahkan, pedoman dan kode etik dai dalam pelaksanaan tugas yaitu mengenal posisi diri dalam kapasitas sebagai apa dan siapa, seroang dai harus berkarakter lemah lembut, sukarela tanpa paksaan, toleran terhadap perbedaan serta menyayangi objek dan sesama pelaku dakwah.
“Terakhir, kualifikasi dakwah dibagi menjadi beberapa indikator, yaitu kualitas kalbu, kualitas sosial, kualitas lisan, kualitas keilmuan, kualitas fisik, dan kualitas ekonomi,” tutupnya.
Di tempat yang sama, Ketua MUI Kabupaten Pandeglang Tb. Hamdi Ma’ani mengapresiasi seluruh pihak-pihak yang terlibat dalam mensukseskan Bimtek kali ini. Selain itu, pihaknya juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para tamu undangan yang berkenaan hadir.
“Terima kasih kepada banyak anggota MUI Pandeglang yang telah menyiapkan segala hal dalam penyelenggaraan bimtek ini. Terima kasih atas kehadiran para tamu undangan yang telah menyisihkan waktu untuk mengikuti bimtek yang diselenggarakan MUI Pandeglang,” terangnya.
Ia melanjutkan, diharapkan bimtek ini tidak hanya sebatas seremonial belaka, tetapi yang ditekankan adalah realisasi dari hasil bimtek yang telah diselenggarakan.
“Bimbingan teknis dakwah ini bukan hanya sekedar dilaksanakan. akan tetapi para peserta harus mampu menyerap apa yang telah disampaikan oleh penyaji materi,” tukasnya. (IY)