MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), dan Transmigrasi belum dapat memastikan jika anggaran Dana Desa (DD) untuk tahun depan meningkat. Pasalnya hingga kini, nota pengantar dari Kemendes PDT, dan Transmigrasi belum disetujui oleh Kementerian Keuangan.
Padahal sejak tahun 2015, pemerintah selalu meningkatkan DD dari Rp 20,76 triliun pada 2015 menjadi Rp 46,9 triliun tahun 2016. Sementara tahun 2017, anggarannya kembali dinaikkan menjadi Rp 60 triliun.
“Untuk DD kami masih menunggu konfirmasi dari Kementerian Keuangan. Nilainya masih Rp 60 triliun, namun masih dalam rancangan. Bisa saja bertambah, namun yang pasti tidak turun, paling tidak sama dengan tahun 2017,” ujar Dirjen Pemberdayaan Masyarkat Desa (PPMD) Kemendes PDT, dan Transmigrasi, Taufik Madjid usai Sosialisasi Program Prioritas Tahun 2018 di Pendopo Bupati Pandeglang, Rabu (30/8/2017).
Hanya saja, ia pun belum dapat memastikan nilai bantuan desa untuk Kabupaten Pandeglang tahun depan. Karena DD untuk daerah tergantung dengan formula yang berdasarkan pada alokasi dasar dan alokasi proporsional yang dihitung berdasarkan 4 variabel.
“Untuk kabupaten juga tergantung dengan formula yang berdasarkan pada alokasi dasar dan alokasi proporsional yang dihitung berdasarkan 4 variabel, yakni jumlah penduduk, jumlah kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis. Dengan afirmasi 3 persen kepada desa tertinggal dan paling jauh,” bebernya.
Akan tetapi Taufik menegaskan bahwa Pandeglang menjadi salah satu wilayah yang diprioritaskan oleh Kemendes PDT, dan Transmigrasi, sebagai daerah penyangga Ibukota DKI Jakarta. Tidak hanya DD, afirmasi dari kementerian lain juga akan didorong masuk ke Pandeglang, guna mengentaskan desa-desa tertinggal.
“Program dana desa, afirmasi, kemendes dan kementerian yang lain, kami dorong supaya bisa dientaskan desa-desa tertinggal di Banten, terutama wilayah Pandeglang dan Lebak. Namun, ini harus ada komitmen bersama, baik dari pusat, provinsi, dan pemerintah daerah,” ungkap Taufik.
Di samping itu Taufik menambahkan, alokasi DD yang dikucurkan pada tahun depan masih bertumpu pada 4 program prioritas, yakni Produk Unggulan Desa, BUMDes, pembuatan embung dan sarana olahraga.
“Nah setelah kami lihat tahun 2019, indikator DD, program dari lembaga lain yang masuk ke Kemendes, pasti kalau diukur dalam satu indeks akan keluar dari desa tertinggal. Proyeksi kami, dalam waktu yang tidak terlalu lama desa tertinggal Pandeglang bisa berkembang,” jelas pria berkacamata itu.
Bupati Pandeglang, Irna Narulita menambahkan, empat program prioritas dari Kemendes PDT, dan Transmigrasi harus saling terintegrasi. Maka Ia mengingatkan agar semua desa menjalankan instruksi untuk memasang informasi mengenai Dana Desa. Dengan begitu masyarakat bisa mengetahui kegiatan yang bersumber dari DD.
“Jangan nanti ketika Pak Jokowi ke Pandeglang, tanya ke masyarakat soal Dana Desa malah tidak tahu,” ucapnya.
Irna menuturkan, bantuan DD yang dikucurkan merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap kemajuan Kabupaten Pandeglang. Oleh karena itu, Irna menekankan agar setiap desa bisa melaksanakan pembangunan dengan optimal.
“Ini (Dana Desa, red) tanda-tanda perhatian Mendes (Menteri Desa) peduli dengan Pandeglang. Yang dititipkan ke desa, kami tunjukkan dengan pembangunan, diharapkan dengan ini membuat Pandeglang maju dan sejajar dengan daerah lain,” tandas bupati. (IY)