MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia mengatakan kesiapan Tim Serbu Api Kelurahan (TSAK) di seluruh kelurahan yang ada di kota setempat, dinilai hampir 75 persen tidak berperan karena sarana dan prasarana dimiliki tidak terpelihara, tersedia lengkap sebagai alat pemadam Karhutla. Hal itu disampaikan orang nomor satu di Kota Cantik Palangka Raya itu saat memimpin rapat bersama Satgas Pencagahan Karhutla Kota Palangka Raya, di ruang rapat Kantor Bappeda Kota Palangka Raya, Rabu (9/8).
“Kita sering perencanaan persoalan fisik belaka,tapi untuk non fisik dan pencegahan itu terabaikan, tapi ini kelemahan Indonesia ini mohon maaf, konyolnya saling menyalahkan padahal tidak perlu demikian,” ucapnya.
Riban menyebutkan tetap terus melakukan evaluasi, baik kesiapan maupun kelayakan keberadaan TSAK. Sehingga kedepan bisa kembali dibahas dan ditinjau ulang. Termasuk antsipasi maupun hal lain.
“Ini karhutla bikin spot jantung, apalagi Pak Dandim maupun Pak Kapolres karena jabatanya jadi taruhanya. Nah beruntung hot spot di Palangka Raya tak ada, sehingga bisa beraktifitas seperti biasa,” tuturnya.
Berbicara alat, lanjut Riban. sudah ada sumur-sumur bor dibuat, tetapi masih tanda tanya siapa yang bertanggungjawab atas hal itu. Parahnya lagi seperti di luar Palangka Raya ada sumur bor dibuat pipanya satu meter masuk tanah.
“Memang gagah tapi pas ada bencana dan dipakai airnya tidak keluar ternyata hanya satu meter saja,”ucapnya.
Riban menambahkan terus melakukan langkah strategis dan melancarkan pelaksanaan di lapangan. Agar lebih gampang dan tidak lagi pusing.Saya tegaskan sumur bor tidak hanya karhutla saja tapi juga bisa digunakan untuk hal lain, benahi sistem kerja.pungkasnya.
Sementara itu Kepala Satgas Karhutla Kota Palangka Raya juga Komandan Distrik Militer (Dandim) 1016/Plk, Letkol Czi Alfius Nafirinda Krisdayanto mengatakan terdapat 174 sumor bor tersebar di Kecamatan Pahandut, Jekan Raya, Sebangau dan Bukit Batu. Dengan hanya kesiapan 11 TSAK di seluruh kecamatan.
“Kendalanya ada mesin rusak, selang tidak ada alat angkut rusak dan alasan lain,” jelasnya.
Adapun dalam rapat itu Pemerintah Kota bersama TNI, Polri secara resmi menetapkan Palangka Raya siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Penetapan tersebut dalam rangka menghadapi bencana karhutla di Ibu Kota Provinsi Kalteng tersebut. (AF)
Editor: Hidayat