MENARAnews, Tubaba (Lampung) – Praktisi Hukum Kabupaten Tulang Bawang Barat Sodri Helmi, SH., MH., mengapresiasi langkah Inspektorat, bentuk Tim Penyelidik khusus (Lisdik). Namum ia berharap tim tersebut bisa lebih fokus pada tingkat kedisiplinan personil, efektivitas jumlah personil, dan merumuskan kebijakan agar lebih baik.
“Kalau mengenai penyerapan dan pengelolaan anggaran, tentunya inspektorat secara rutin berkala telah melakukan audit internal dan memahami keterbatasan anggaran yg dikelola satker,” kata Sodri Helmi, kepada MENARAnews, Selasa (4/7/2017).
Tugas pokok dan fungsi inspektorat daerah katanya, jika dilihat dari berbagai sudut pandang literatur dan peraturan. Maka pembentukan Tim Liksus untuk mendalami persoalan mobil damkar, yang tidak berfungsi saat dibutuhkan pada kejadian kebakaran itu, dianggap terlalu berlebihan.
“Mestinya kedatangan Tim Inspektorat ke lokasi kebakaran dapat mewakili pemerintah daerah untuk memberi bantuan kepada korban. Bukannya malah lebih mengedepankan persoalan mendalami penggunaan anggaran di satker yang menangani masalah ini,” sentilnya.
Menurutnya, selama ini kinerja inspektorat daerah belum terlihat oleh mata publik. Ia meragukan kinerja Tim Khusus itu, malah memperburuk persepsi publik, karena seakan-akan hanya di fokuskan pendalaman persoalan anggaran sarker yang bernilai 4M.
“Berapa banyak pengawasan penyelenggaraan aparatur negara yg dipublis ke masyarakat. ASN yg dikenakan sanksi disiplin selama ini mana? Berapa banyak ASN yg mangkir dan melanggar PP 53 belum pernah terdengar,” ujarnya.
Terpisah Kasat Pol-PP Tubaba Sujatmiko mengaku akan menjadikan kejadian ini sebagai pembelajaran untuk lebih baik lagi kedepannya. Namun terkait anggaran sebesar 4 miliar tersebut, memang tidak dianggarkan untuk biaya perawatan armada.
“Anggaran tersebut banyak diperuntukan untuk honor 318 pegawai, yang terdiri dari 238 personil Pol-PP dan 80 orang petugas Damkar. Dari masing-masing Pol-PP memiliki honor 700 per satu personil. Sedangkan petugas damkar digajih 500 ribu perbulan per orang,” pungkasnya. (JE/RZ)