MENARAnews, Kuala Kapuas (Kalteng) – Volume sampah di Kabupaten Kapuas terus menurun dari semula 8 meter kubik perhari kini turun menjadi 6,5 meter kubik perhari. Ini tentu tidak lepas dari upaya Pemkab Kapuas melalui Dinas PUPRPKP dalam menekan jumlah sampah.
Kepala Bidang Pertamanan dan Kebersaihan Dinas PUPRPKP Kapuas, Ahmad Isnaeni, melalui Kepala Seksi Kebersihan, Nanang, mengatakan, pihaknya berupaya menekan sampah dengan sistem pengolahan terpadu baik pilah sampah daur ulang, komposter maupun tekhnologi terbarukan.
Nah, tekhnologi terbarukan yang digarap oleh Nanang beserta stafnya tersebut yaitu dengan membuat sistem distilasi bertingkat (Pyrolisis), guna menghasilkan bahan bakar dari sampah pengganti bahan bakar bensin.
Adapun sampah-sampah yang dapat dibuat menjadi bahan bakar, adalah semua jenis sampah plastik yang pada umumnya sulit terurai. “Melalui teknologi terbarukan yang kini kami kembangkan ini diharapkan dapat menekan jumlah sampah lebih dari 10%,” ujar Nanang ditemui di TPA Handil Palingit, Selasa (18/7/2017).
Dalam rangka pengembangan tekhnologi terbarukan ini, Nanang bersama stafnya kini tengah membuat tungku pembakaran yang bersifat massal di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Handil Palingit, Kecamatan Pulau Petak.
“Hasil selanjutnya akan kita benahi dan dikembangkan terus,” ucap Nanang seraya menyebutkan volume sampah di Kapuas perharinya kini dapat ditekan hingga 10%.
Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPK) Kabupaten Kapuas, sebelumnya juga telah mengembangkan gas metan yang dihasilkan dari tumpukan sampah TPA Handil Palingit.
Gas metan yang diproduksi dari sampah tersebut selain digunakan untuk keperluan di TPA Handil Palingit juga sebagian disalurkan untuk warga sekitar TPA untuk keperluan memasak dan berbagai keperluan lainnya. (irf)