MENARAnews, Bukittinggi (Sumatera Barat) – Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat menggelar Sosialisasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) di Hotel Rocky, Rabu (10/05). Dalam kesempatan tersebut Dinkes Provinsi Sumatera Barat mengundang anggota Komisi IX DPR RI bidang ketenagakerjaan dan kesehatan serta Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI. Acara yang berlangsung dari tanggal 9 hingga 10 Mei 2017 ini, dibuka langsung oleh Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias.
Ketua panitia, Dra. Yudihartati dalam laporannya menyampaikan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah supaya tersosialisasikannya penggunaan obat secara benar pada masyarakat dalam rangka Gema Cermat, sehingga dapat meningkatkan Penggunaan Obat yang Rasional (POR) pada masyarakat. Di samping itu, dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam penggunaan obat secara benar melalui Gema Cermat.
Sementara itu, Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias dalam sambutannya menekankan untuk semaksimal mungkin memanfaatkan fasilitas-fasilitas kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah. Masyarakat dihimbau untuk selalu melakukan pengecekan kesehatan, sehingga mengetahui dengan pasti kondisi kesehatan pada saat itu juga.
Selanjutnya, anggota Komisi IX DPR RI bidang ketenagakerjaan dan kesehatan, Betty Shadiq Pasadigoe mengatakan bahwa program Gema Cermat dilaksanakan karena melihat kecenderungan masyarakat yang belum menerapkan hidup sehat secara maksimal, khususnya di Sumatera Barat. Oleh karena itu, program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dalam menggunakan obat yang baik dan tepat.
Pihaknya juga menambahkan, terkait dengan pengawasan obat-obat yang beredar di masyarakat, DPR RI dan BPOM merupakan mitra kerja untuk mengawasi hal tersebut. Tetapi jika dilihat dan dinilai bahwa dengan keterbatasan SDM dan anggaran yang dimiliki oleh BPOM, tidak mungkin BPOM bisa sanggup mengawasi semua peredaran obat di masyarakat. Oleh karena itu, melalui program ini diharapkan masyarakat dapat teredukasi sehingga mengetahui dan membedakan antara obat yang palsu dan baik digunakan.
Hal senada disampaikan oleh Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI, Heru Sunaryo. Pihaknya menilai bahwa dengan adanya program Gema Cermat diharapkan dapat mengedukasi masyarakat sehingga mengetahui obat mana yang harus digunakan dan tidak digunakan. Selain itu, sebelum menggunakan obat masyarakat dihimbau untuk membaca informasi yang tertera di label obat, sehingga benar-benar mengetahui fungsi dan aturan pakai obat tersebut.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 165 orang, berasal dari Kader Posyandu, Dharma Wanita, Tim PKK, Organisasi Profesi, Saka Bhakti Husada, Narasumber, Moderator, Peserta Dinkes Bukittinggi, Peserta Dinkes Provinsi dan Apoteker Agent Of Change (AoC). (AD)