MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Generasi muda merupakan penentu nasib dari suatu Bangsa ke depan. Semua negara tak terkecuali di Indonesia berkeinginan agar generasi muda selaku penerus Bangsa ini dapat membawa kemajuan Pembangunan lebih baik lagi. Hal itu tentunya tidak lepas dari dunia pendidikan.
Namun jika sebaliknya, dimana sebagian generasi muda sudah terpengaruh dengan hal-hal negatif yang mungkin saja disebabkan akibat bebasnya pergaulan sehingga mengarah ke persoalan yang tidak di inginkan, bahkan dapat mengorbankan masa depan generasi muda itu sendiri. seperti peristiwa di Kota Palangka Raya dimana aparat berwenang menemukan salah satu anak SD saat jam sekolah diduga terpengaruh obat daftar G atau Zenit.
Masih di wilayah Kota Palangka Raya. Tidak lama kejadian itu terjadi, aparat yang berwenang baru-baru ini kembali mengamankan puluhan siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) diduga saat jam sekolah tidak sadarkan diri karena pengaruh alkohol dan Zenit sehingga dilakukan pembinaan lebih lanjut bagi siswa bersangkutan.
Kejadian yang demikian tentunya membuat masyarakat yang mendengar kabar terpaksa mengelus dada karena tidak menduka, hal tersebut dilakukan oleh generasi muda sekarang ini. Seperti yang dirasakan oleh salah satu Anggota DPRD Provinsi Kalteng Ina Prayawati ketika dibincangi beberapa awak media kamis (02/03) kemarin.
Ina Prayawati yang juga sebagai seorang Ibu ketika itu mengungkapkan perasaan kesedihan serta merasa heran, bagaimana bisa anak yang masih duduk di bangku sekolah baik di tingkat SD atau SMP sudah bisa dan mahir terhadap obat-obatan seperti Zenit dan lain sebagainya.
“Mana kontrol dari pihak sekolah?. Diharapkan sekali, bagaimana sekolah dapat lebih mewaspadai dan memahami bagaimana perilaku siswa yang sudah memakai atau coba-coba, dan guru harus tau perubahan dari siswa ketika dia sudah mulai ketergantungan dengan obat-obatan yang dilarang dikonsumsi,” ujar Ina Prayawati.
Dirinya menganggap, kejadian tersebut merupakan peristiwa yang luar biasa sehingga ujarnya, dapat diistilahkan sebagai setatus “Tanggap Darurat Zenit”. Kedepan tidak terulang lagi, Kata Ina Prayawati mengusulkan, harus ada efek jera bagi si pengguna (siswa.red). Jika efek jera tidak dilakukan, tidak menutup kemungkinan yang bersangkutan akan mengulang lagi.
Anggota Dewan Fraksi PDI-P ini meminta agar Instansi terkait dapat memaksimalkan kembali sosialisasi ke sekolah-sekolah terkait dampak atau pengaruh yang ditimbulkan oleh zenit dan obat-obatan terlarang lainnya bagi peserta didik.
“Kontrol guru kepada siswa yang berperilaku mulai menyimpang dan aneh, cepat ditanggapi. Jangan malah didiamkan. Kita ada rencana mengadakan RDP (Rapat Dengar Pendapat.red) dengan pihak terkait misalnya BNN mengenai persoalan yang terjadi, dengan harapan dapat menghasilkan solusi terbaik,” paparnya menambahkan.
Kendati demikian, Dirinya menilai pihak orang tua siswa juga tidak bisa menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah dalam melakukan pengawasan. Akan lebih baik lagi jika ada peran serta orang tua dalam melakukan pengawasan di rumah ketika terjadi perubahan terhadap perilaku anak-anak yang menyimpang.(arli)
Editor : Hidayat