MENARAnews, Medan (Sumut) – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Medan meminta pemerintah kembali memperkuat nilai-nilai nasionalisme di kalangan pemuda, khususnya mahasiswa.
“GMNI menganggap perlu disusun kurikulum nasionalisme di tataran pendidikan dasar hingga mahasiswa,” kata Lorenza Sianturi, Sekretaris DPC GMNI Kota Medan, Kamis (23/2/2017).
Menurut Lorenza, hal ini juga merupakan salah satu poin Focus Group Discussion (FGD), yang diselenggarakan oleh DPC GMNI Kota Medan.
“FGD itu bertema “Nasionalisme Dalam Bingkai Kebhinekaan”, dan diselenggarakan di Gedung Dewan Pertimbangan Fakultas Hukum USU,” jelasnya.
Selain mendorong disusunnya kurikulum nasionalisme, kata Lorenza, poin penting lainnya adalah menangkal dan mendeteksi ancaman proxy war di era keterbukaan saat ini.
“Perang dunia maya di media sosial yang mengganggu hubungan berbangsa dan bernegara saat ini merupakan salah satu bentuk peperangan asimetris, proxy war,” ungkapnya.
GMNI sendiri, lanjutnya, berkomitmen untuk membangun kebersamaan dalam kebhinekaan demi Indonesia yang berdaulat di tataran global.
“Mari bangkitkan semangat gotong royong dalam pembangunan bangsa,” ajaknya.
Senada, Ketua DPC GMNI Kota Medan, Effendi Kardo menegaskan bahwa sikap nasionalisme dan menghargai kebhinekaan adalah wawasan kebangsaan yang harus ditumbuh kembangkan di bumi pertiwi. (SN)