MENARAnews, Medan (Sumut) – Stabilitas keamanan tingkat nasional yang sedang terancam oleh isu intoleransi antar umat beragama mengkhawatirkan seluruh elemen masyarakat.
Banyak pihak menilai munculnya sikap intoleransi yang dipicu melalui pesan-pesan provokatif khususnya di media sosial dapat memicu perpecahan bangsa.
Namun, secara umum masyarakat bangga mampu menjaga sikap toleransi antar umat beragama Dari Medan, Sumatera Utara, salah satu tokoh akademisi yang juga ikut prihatin atas kondisi bangsa ini adalah Dr. Phil. Ichwan Azhari, yang dikenal publik sebagai sejarawan, pengajar dan ahli filologi (filolog) Indonesia.
Dalam akun facebooknya pada tanggal 25 Januari lalu, Ketua Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial (Pussis) Universitas Negeri Medan (Unimed), Medan ini, memposting indahnya keharmonisan antara Pendeta dan Ulama melalui sebuah foto yang diambil sekitar tahun 1974, di Sipirok, kabupaten Tapanuli Selatan.
“PENDETA BERDASI DAN PAKAI JAS BERIRING SEJALAN DENGAN ULAMA BERSORBAN : KEBERSAMAAN DI SIPIROK 1974 (Masih Adakah Kini?)
Dalam koleksi arsip foto sejarah sosial patik, ada foto sekitar tahun 1974 di sebuah desa di dekat Sipirok sebagaimana nampak terlampir. Dalam catatan foto ini, disebutkan merupakan suatu iring iringan usai suatu acara. Sayang tidak didapat informasi lain tentang foto ini. Foto ini sangat menarik mencerminkan keberagaman kehidupan keagamaan di Sipirok (Sumatera Utara).
Toleran?
Nampak ulama Islam memakai sorban (Arab?) mengenakan sarung dan sandal, berdampingan dengan para pendeta Kristen dengan pakaian necis pakai jas dan dasi Barat lengkap dengan sepatu mengkilat, ada dua yang dikalungin bunga.
Di sebelah kanan ada pula yang memakai peci, berjanggut dengan tongkat yang mirip Haji Agus Salim. Adakah yang bisa membantu ini foto kegiatan apa dan siapa mereka? Apakah suasana seperti ini masih ada di Sipirok sekarang ini? (Ichwan Azhari)” Postingan Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Sumatera Utara ini mendapat beragam respon.
Semuanya mengapresiasi kepedulian seorang Ichwan Azhari pada kondisi bangsa dan negara ini. Saat berita dirilis, postingan ini sudah 228 kali dibagikan dan disukai sekitar 715 warga, ini membuktikan bahwa mayoritas masyarakat Sumatera Utara, peduli pada kondisi bangsa dan negara yang saat ini sedang diuji kedewasaannya oleh isu intoleransi dan kebhinekaan.
Salah satu warga yang merespon adalah akun B Untoro, yang menulis Kondisi sekarang seperti sedang naik kapal yang rapuh, bocor di sana-sini, sementara angin dan ombak kecang menghantam, hiu-hiu berkeliling siap menerkam. Sementara semua ABK sedang berantem berusaha saling bunuh.
Franscius Muliawan Sirait: Sekarang…. Sepertinya akan hilang prof.. Banyak kaum intoleran bermunculan. Sumut, tinggal nunggu waktu aja..
Andi Boendar: Toleransi menjadi hal yang langka sekarang prof.terima kasih sudah berbagi foto ini.paling tidak kami jadi tahu.dulu bangsa ini sangat toleran.
Susi Regar Di sipirok kebersamaan seperti ini masih ada koq pak Ichwan Azhari. Baik dalam adat atau untuk mencapai kata mufakat dalam penyelesaian masalah di desa. Saya selaku orang Sipirok bangga dgn keadaan ini. Islam dan Kristen bergandeng tangan atasi semua keadaan. Persaudaraan disana masih kuat koq pak.
Dolly Pasaribu Klo tahun 1974 bisa, Berati tahun ini sd seterusnya bisa.. Ini bukti kita bersaudara…
Alfian Basri Siregar Contoh kerukunan ummat beragama dari dulu sampai sekarang di dunia adalah di Sipirok ,dan mereka taat menjalankan ajaran agamanya.
Netti Herlina Siregar Kalau dilihat dari mesjid yg ada di foto, sptnya gbr tsb di desa Bungabondar, Sipirok. Memang kerukunan agama didesa tsb sampai hari ini sangat bagus.
Baihaki Hasibuan Luar biasa sekali semua komentar komentar yg muncul di postingan ini,,,Subhanallaah semua menunjukkan keinginan yg besar utk kita umat beragama saling hidup berdampingan dan saling menghargai, semua pasti ingin seperti itu, asal satu sama lain menghargai dan Tidak mengusik agama lain apalgi membawa bawa dan mengomentari ttg agama dan keyakinan orang lain … menurut saya itu saja kuncinya !!! Assalamu alaikum … (SN)