MENARAnews, Sampit (Kalteng) – Pasca dihentikan aktivitasnya beberapa bulan lalu, kini perusahaan bauksit yang beroperasi di Desa Sudan, Kecamatan Cempaga Hulu mulai beroperasi lagi. Bahkan pagi ini (8/1) bauksit sudah mulai diangkut dari terminal khusus PT Duta Borneo.
“Ada dua kapal yang sudah kami keluarkan izin geraknya, bergerak ke PT Duta Borneo, namun untuk persetujuan berlayar kapal dari pelabuhan Sampit masih belum diterbitkan karena kapal belum mengajukan permohonan ke kantor KSOP,” kata Kepala KSOP melalui Kasi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhan Sudiyantoro, kepada Rakyat Sampit.
Untuk dokumen kapal sendiri menurut Sudiyantoro sudah lengkap sehingga izin gerak mereka terbitkan.
”Kalau yang kemarin itu bermasalah dokumen dari Distamben dan ini ada semua, termasuk asal barang,”ujarnya.
Dengan belum diterbitkannya izin berlayar bauksit itu hanya bisa bergerak dari Sudan ke Sampit saja, setelah ada surat persetujuan berlayar (SPB) baru bisa keluar. Sementara untuk agen pelayaran yang mengangkut bauksit itu adalah pelayaran sebelumnya yakni PT Sumber Penghidupan Abadi Jaya
Lanjut Sudiyantoro, dari peraturan Dirjen Minerba bahwa untuk pengapalan dan penjualan batubara harus dilengkapi dengan laporan hasil verifikasi survayer independen yang sudah ditunjuk Dirjen Minerba.
“Acuan kita itu saja, selama ia mengajukan itu dilengkapi dengan LHP itu, misalnya asal barangnya, sertifikat, Clean and Clear itu sudah runtut di LHP itu, nah kalau yang kemarin ada, entah yang sekarang karena belum mengajukan ke saya (SPB),” tukasnya.(Kontributor)
Editor: Hidayat