MENARAnews, Medan (Sumut) – Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi menyempatkan diri untuk menemui peserta Aksi Bela Islam Jilid III. Erry bersedia naik keatas mobil komando saat diminta untuk memberikan pernyataan dukungan terhadap aksi yang menuntut Gubernur DKI Jakarta non Aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditangkap atas dugaan kasus penistaan agama.
Erry pun mengatakan agar kasus Ahok diserahkan ke penegak hukum. Namun ketika berada diatas mobil komando dia disoraki.
Bagaimana tidak, dia disoraki saat menjawab pertanyaan peserta aksi soal surat edaran dari Kesbangpolinmas yang mengimbau agar para pemuka agama islam bisa mendinginkan suasana. Surat itu juga berisi imbauan agar umat islam tidak mengikuti Aksi 212 hari ini.
Gubsu merasa terkejut. Dia pun meminta agar surat itu dicabut.
“Saya tidak tahu terkait beredarnya surat itu. Saya benar-benar tidak tahu,”jawab Erry yang kemudian diteriaki bohong oleh peserta aksi.
Mendengar itu, massa langsung berteriak meminta Erry memecat Plt Kesbangpolinmas Pemprov Sumut.
“Baik, karena yang bersangkutan juga cuma pelaksana tugas, besok akan kita berhentikan,”tukas Erry.
Erry kembali disoraki. Tapi kali ini berbeda. Erry didukung untuk memecat Zulkifli yang saat ini juga menjabat sebagai Kepala Satpol PP Pemprov Sumut. (Yug)