MENARAnews, Medan (Sumut) – Penggusuran pemukiman di bantaran rel kereta api, Jalan Ampera, Kelurahan Glugur Darat II, Kecamatan Medan Timur sempat diwarnai kericuhan. Sekelompok wanita menduduki alat berat back hoe yang ingin merobohkan bangunan.
Terjadi aksi saling dorong antara petugas dengan warga yang menolak penggusuran. Bahkan beberapa warga sampai terjatuh.
Setelah sempat mereda, ketegangan kembali terjadi. Warga terprovokasi dengan aksi Wakil Komandan Batalyon Satpol PP Albert Martinus Samosir.
Ditengah kericuhan, Albert malah melambai-lambaikan tangannya ke massa. Albert juga sempat memberikan salam ‘Kiss Bye’ kearah massa.
Sontak para ibu-ibu itu memaki-maki Albert yang berada diatas alat berat. “Oi sini kau, tengik kali mukakmu itu. Gak ada otak kau yah malah melambai-lambai pula kau,” kata seorang warga seraya mengeluarkan kata-kata Albert.
Bukan malah berhenti, Albert malah memberikan senyum sungging kepada warga. Warga pun semakin berang. Bahkan sampai ada warga yang mau melempar Albert dengan batu. Beruntung aksi itu dapat dihalau petugas kepolisian.
Ketegangan berangsur reda saat kepolisian menenangkan massa. Albert juga diperintahkan turun dari atas back hoe oleh petugas kepolisian.
Diberitakan sebelumnya, PT KAI melakukan penggusuran terhadap rumah milik 174 KK. Rumah itu terkena dampak pembangunan elevated track (jalur layang) PT KAI yang jadi proyek pembangunan nasional. (Yug)