MENARAnews, Palembang (Sumsel) – Penggunaan sistem tanda tangan digital sebagai sistem identifikasi identitas online nasional (Sivion) akan menggantikan fungsi tanda tangan basah disetiap dokumen legal dijabarkan oleh Kementerian Komunikasi, Informasi (Menkominfo) RI yang diwakili oleh Staf Ahli Menkominfo Bidang Teknologi, Heri Abdul Azis saat mensosialisasikan tanda tangan digital pada pembukaan seminar dengan tema Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Tanda Tangan Digital Pada Sistem Pemerintahan yang diadakan di Hotel Horison Ultima Palembang, Selasa (22/11).
“Sebenarnya tujuan penggunaan tanda tangan digital adalah sebagai penanda diri dan mengurangi jumlah penggunaan kertas di kantor masing-masing” Ujar Heri.
Heri menjelaskan, Menkominfo rencananya akan mencari kabupaten/kota sebagai daerah percontohan. Diharapkan Sumsel bisa menjadi kelinci percobaan dalam artian berpartisipasi dalam mendukung rencana program kedepan.
Menurutnya, penggunaan kertas sebagai media dokumen sudah pada tingkat mengkhawatirkan dan perlu segera digantikan. Dengan sistem digital inilah yang nantinya akan difungsikan secara nasional.
Sementara, Direktur Keamanan nformasi Menkominfo, Aidil Chendramata dalam sambutannya meyakinkan bahwa tingkat keamanan dari proses digital tersebut akan jauh lebih kuat sehingga masyarakat terutama pemerintahan tidak perlu takut untuk mengaplikasikannya.
Tanda tangan digital ini juga sudah dilindungi dengan Undang Undang No. 11 tahun 2008 tentang transaksi elektronik. UU itu sudah menunjukkan jika keamanan sistem ini dijamin oleh negara.” ungkapnya.
Selanjutnya, Aidil mengatakan bahwa Sumsel adalah lokasi ke empat dari 11 roadshow yang direncanakan sampai akhir tahun 2016. Dia juga menyampaikan jika peserta seminar hari ini akan mendapatkan sertifikat gratis dan tanda tangan digitalnya sendiri. (Dst)