MENARAnews Kab. Mukomuko (Bengkulu) – Kerusakan sebagian mesin pembangkit listrik PLN Rayon Mukomuko mengakibatkan krisis listrik di beberapa wilayah termasuk Kecamatan Kota Mukomuko.
Hal tersebut disampaikan Manager PT. PLN Rayon Mukomuko, Asep Suhendar, saat dikonfirmasi MENARAnews, Senin (21/11/2016).
“Saat ini kita sedang mengalami krisis listrik akibat banyaknya mesin pembangkit yang mengalami kerusakan, dari 9 mesin yang kita miliki, 4 diantaranya mengalami keruskan” ungkapnya.
Ia menjelaskan, rusaknya separuh dari mesin pembangkit yang dimiliki PLN Mukomuko otomatis juga menurunkan daya listrik yang dikeluarkan yaitu dari sekitar 10 Mega Watt (MW) saat ini hanya dapat menyuplai 5 MW saja.
Akibatnya, pihaknya harus melakukan pemadaman bergilir khususnya wilayah Mukomuko bagian utara dari Kecamatan Lubuk Pinang sampai Kecamatan Penarik.
“Terpaksa kami lakukan pemadaman bergilir, sudah kami jadwalkan yang terbagi dalam tiga lokasi yaitu Kec. Lubuk Pinang dan sekitarnya, Kec. Kota Mukomuko dan sekitarnya, serta Kec. Penarik dan sekitarnya” jelasnya.
Ia mengatakan, untuk wilayah Kec. Kota Mukomuko pemadaman listrik diberlakukan diatas pukul 16.00 WIB agar tidak mengganggu jalanya pemerintahan dan proses pelayanan publik.
Ia pun menuturkan, belum dapat memastikan sampai kapan kondisi ini terus berlangsung dan jadwal pemdaman pun masih dapat berubah-ubah.
“Kami belum dapat pastikan sampai kapan, mesin dalam proses perbaikan, kami juga telah mengajukan mesin baru, kemungkinan 2017, kami harap masyarakat bisa bersabar dengan kondisi ini” tuturnya.
Namun, pihaknya terus mengupayakan agar permasalahan listrik ini dapat segera diatasi. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu meminta kelebihan daya listrik yang dimiliki PT. Agro Muko.
“Kami upayakan agar dapat segera diatasi, kami akan mencoba meminta kelebihan daya listrik Agro (PT. Agro Muko), setidaknya dapat sedikit membantu” tandasnya.
Pemdaman listrik yang terjadi akibat kerusakan mesin pembangkit tersebut telah meresahkan masyarakat Kab. Mukomuko.
Pasalnya, pemadaman listrik tersebut berlangsung cukup lama antara 4-7 jam per hari. Kondisi ini akan sangat berpengaruh terhadap laju perekonomian daerah yang akan semakin terhambat. (AL)