MENARAnews, Jayapura (Papua) – Keluarga almarhum Stiven berharap proses identifikasi laboratorium DVI (disaster victim of identification) di Mabes Polri segera selesai sehingga jenazahnya bisa diserahkan ke pihak keluarga. Stiven adalah mekanik pesawat Caribou PK – SWW milik Pemerintah Daerah (Pemda) Puncak yang menabrak tebing di Ilaga Papua.
Ester, Ibu Prisca, istri almarhum Stiven, mengatakan bahwa anak dan cucunya sudah berangkat ke Jakarta untuk tes DNA. Ia berharap jenazah Stiven bisa segera diserahkan ke pihak keluarga.
“Anak saya (istri korban) dan cucu kemarin sudah berangkat ke Jakarta untuk diambil DNA-nya di Mabes Polri. Harapan kami secepatnya bisa segera diselesaikan dan jenazah bisa segera tiba di sini,” tutur Ester, saat ditemui di rumah duka, Kompleks Perumahan Lembah Abe Permai, Nomor D8, Kotaraja Abepura, Rabu (2/11/2016).
Sementara itu, Manager PT. Trigana Air, Bustomi saat dikonfirmasi mengatakan, jika keempat kru pesawat PK –SWW, merupakan pegawai PT. Trigana AIR. Mereka dikontrak PT. Alfa Cargo di Jakarta untuk menerbangkan pesawat milik Pemda Kabupaten Puncak tersebut.
“Semuanya adalah pegawai kami. Kecelakaan ini tidak kita inginkan ya, karena musibah. Nantinya pihak Alfa Cargo akan memberikan santunan, termasuk Pemda Puncak,” tuturnya.
Saat ini, keempat jenazah kru pesawat nahas PK-SWW sudah di Laboratorium Mabes Polri untuk melakukan uji DNA. Berdasarkan informasi yang dihimpun, keempat jenazah sulit dikenali hingga yang harus dilakukan tes DNA di Mabes Polri. (Surya)