MENARAnews, Medan (Sumut) – Ratusan Massa Gerakan Anti Penistaan Agama Islam (GAPAI) Sumut, berkumpul di Masjid Agung Medan, Jumat (25/11/2016). Mereka melakukan konsolidasi untuk persiapan Aksi Bela Islam Jilid III, Jumat (02/12/2016).
Sebelumnya, massa ingin melakukan aksi di depan Kantor Gubernur Sumut. Mereka meminta Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi membuat pernyataan soal dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Non Aktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Seperti yang dilakukan Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mizwar dan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Muhammad Zainal Majdi.
“Hari ini kita fokuskan untuk berkonsolidasi dan menyiapkan tenaga untuk aksi Bela Islam Jilid III pada tanggal 2 Desember,” kata Sekrrtaris GAPAI Sumut, Eka Putra Zakran
GAPAI menargetkan akan ada satu juta umat Islam yang akan ikut dalam Aksi Bela Islam Jilid III. Eka mengatakan, kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok tidak bisa ditolerir lagi.
“Penegakan hukum menjadi penting dan utama dan segalanya. Karena Ahok adalah warga negara, jadi tidak ada yang kebal hukum,” katanya.
Eka juga menyayangkan proses hukum yang berjalan. Menurut Eka, negara melakukan tebang pilih dalam penegakan hukum
“Ahok kan sudah tersangka, kok gak ditahan. Sedangkan, Ahmad Mussadeq dan Lia Eden langsung ditahan saat jadi tersangka. Ini menjadi pertanyaan besar,” katanya.
Selain berkonsolidasi, GAPAI Sumut juga memutar cuplikan video unjuk rasa sebelumnya. Video Ahok yang membahas Al Maidah ayat 51 juga diputarkan. (Yug)