MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Aksi yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) beberapa waktu lalu menuai protes oleh pihak Gerakan Dayak Nasionalis Patriot Indonesia (DNPI) sehingga dirasa sudah mengganggu Kamtibmas di Kota Palangka Raya.
Kapolres Palangka Raya, AKBP Lili Warli S.IK, mengatakan bahwa mediasi tersebut dimaksudkan untuk mencari titik temu permasalahan yang beredar antara HTI dan DNPI.
“Karena sudah dirasa mengancam keamanan dan ketertiban keamanan kota Palangka Raya maka dari itu kita mempertemukan antara dua belah pihak untuk mencari titik temu permasalahannya,” jelasnya dalam paparan di aula Yusuf Suganda Kantor Polres Palangka Raya, Senin (24/10).
Dia melanjutkan, Hal tersebut adalah langkah awal pihak kepolisian menjadi jembatan mencari inti permasalahan dan menyelesaikan konflik isu yang ada.
“Hal ini juga bentuk tugas Kepolisian dalam menyikapi isu yang berkembang, sebab isu tersebut menjadikan kondusifitas Kota Palangka Raya terganggu, serta menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kemudian hari,” tukasnya saat membuka acara.
Sementara itu, Wakil Walikota Palangka Raya, Mofit Saptono Subagio, mengatakan silahkan berorganisasi namun semua aturan harus diikuti, pihak pemerintah atau pihak keamanan tidak akan mempersempit organisasi selama kegiatannya masuf positif dan sesuai dengan peraturan.
“Pihak pemerintah bersama TNI dan Polri bertanggung jawab atas keamanan masyarakat yang berada di Kota Palangka Raya, dan berharap dengan pertemuan ini diperoleh hasil yang Arif dan bijaksana, sebab saya merasa selama ini kota palangka Raya sudah aman dan tertib,” ujarnya.
Dia menambahkan, semua bentuk permasalahan bisa berjalan damai selama kita mampu duduk bersama dan mencari titik permasalahan dan penyelesaiaannya. (AF)
Editor: Hidayat