MENARAnews, Medan (Sumut) – Penggusuran bangunan warga di bantaran rel oleh PT KAI di Jalan Timah, dikawal oleh ratusan petugas gabungan, Polisi, TNI dan Satpol PP, Rabu (26/10/2016). Setidaknya ada 600 personil yang mengawal penggusuran hari ini.
Penertiban dilakukan untuk mempermudah akses pembangunan double track milik PT KAI.
“Untuk memperlancar pembangunan tersebut, kita melakukan penertiban dengan dibantu polisi, TNI dan Satpol PP Pemko Medan,” Humas PT KAI Divre I Sumut Joni Martinus di lokasi.
Joni juga menerangkan, bangunan yang berdiri di sepanjang bantaran rel adalah bangunan ilegal. Soal pembangunan jalur ganda juga sudah disosialisasikan kepada mereka. Namun masyarakat tak acuh pada kebijakan nasional itu.
“Namun faktanya mereka tetap membangun diatasnya sehingga harus ditertibkan,” ujarnya.
Penertiban dijadwalkan akan rampung hari ini. Pihak PT KAI memberikan uang ganti rugi sebesar Rp. 1,5 juta. Namun warga menolaknya.
Joni menyebutkan ada sekitar 25 bangunan yang terkena imbas dari penertiban ini. Sebelum penertiban ini berlangsung, PT KAI Divre I Sumut mengaku telah beberapa kali melayangkan surat untuk pengosongan rumah, bahkan telah berkomunikasi langsung dengan warga yang akan terkena dampak penertiban.
“Penertiban ini kami lakukan secara kooperatif dan kami sudah sosialisasikan kepada 25 KK yang akan diteribkan hari ini, baik melalui surat pemberitahuan maupun berdialog langsung dengan warga tersebut,” ujarnya.
Joni berharap penertiban ini dapat berlangsung dengan aman dan lancar tanpa ada perlawanan dari warga. (Yug)