MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Suara kaum Nahdliyin di Pandeglang dalam Pemilihan Gubernur Banten mendatang diperkirakan bakal terpecah. Hal ini terjadi lantaran perbedaan cara pandang kader Nahdlatul Ulama terhadap masing-masing calon.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pandeglang Uhi Solahi mengungkapkan, saat ini sebagian besar kader NU Pandeglang lebih berpihak pada calon petahana Rano Karno, lantaran dinilai sudah mengetahui rekam jejak calon yang diusung PDIP itu.
“Saat ini diakui banyak rekan-rekan yang mengajak untuk mengarah ke sekarang (Rano Karno), karena sudah dekat,” ujarnya, Jumat (21/10).
Namun begitu Uhi menjelaskan, PCNU belum menentukan secara tegas kepada siapa dukungan akan diberikan. Mengingat tidak sedikit pula kader yang mengidamkan sosok Andhika Hazrumy. Akan tetapi, kehadiran sosok Wahidin Halim dinilai sebagai nilai minus.
“Secara lembaga belum menentukan, namun kalau untuk maslahat NU ke depan, maka akan berpihak pada RK karena sudah melakukan pertemuan. Ada yang tidak memihak ke kubu WH (Wahidin Halim) Andika, karena banyak kader NU yang tidak menyukai WH. Meski mereka cukup antusias ke sosok Andhika,” sebut Uhi.
Uhi akan menyerahkan sepenuhnya dukungan terhadap calon kepada Kader. Ia menjelaskan, jika untuk kemaslahatan NU ke depan, maka rekomendasi dari PCNU kabupaten kota yang lebih memilih Rano akan dijadikan bahan pertimbangan.
“Satu bulan lalu memang sempat ketemu dengan Gubernur. PC (Pengurus Cabang) se Banten sepertinya terpecah, arahnya memang ke petahana. Kalau suara di NU di Selatan condong mendukung pasangan Rano Embay, sementara di Utara banyak yang memilih kubu WH Andika,” bebernya.
Meski diperkirakan suara NU Pandeglang akan terbelah, namun Uhi memastikan bahwa tidak ada sanksi yang diberikan kepada kader yang membelot dari kesepakatan lembaga. PCNU Pandeglang tetap memberikan kebebasan bagi kaumnya untuk menentukan pilihan sesuai hati nurani.
“Meski nantinya akan menentukan, PCNU Pandeglang tetap memberi kebebasan kepada kader dan ranting. Bebas memilih, yang penting menyalurkan hak pilihnya,” terangnya.
Lebih jauh Uhi berharap kepada siapa pun pemimpin yang terpilih nanti, bisa membangun Banten dengan ikhlas dan jujur, serta memiliki rasa keberpihakan pada pesantren yang kuat.
“Dalam kinerja beberapa tahun ke belakang, kurang dalam membelanjakan anggaran, terutama menyangkut dana hibah, dan infrastruktur,” tutup Uhi. (Dnd)
Editor: Irdan