MENARAnews, Palembang (Sumsel) – Pasangan Calon kepala daerah dalam Pilkada serentak 2017 tidak diperkenankan untuk mengadakan hadiah undian (doorprize) dalam kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka dan dialog, rapat umum maupun kampanye kegiatan lainnya.
Demikian pula terhadap kampanye melalui media sosial pasangan calon wajib mendaftarkan akun resminya kepada KPU paling lambat satu hari sebelum pelaksanaan kampanye. Kampanye Pilkada 2017 akan dimulai serentak 28 Oktober 2016 – 11 Februari 2017 mendatang.
Komisioner KPU Sumatera Selatan (Sumsel) divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat Ahmad Naafi kepada media, Kamis (13/10) mengatakan, pelarangan penggunaan door prize telah resmi diatur dalam peraturan KPU Nomor 12/2016 tentang perubahan terhadap PKPU 7/2015 tentang kampanye pemilihan Gubernur dan wakil,bupati dan wakil serta walikota dan wakil walikota.
“Muatan yang ingin diambil dari pelarangan ini tidak lain untuk memberikan keadilan antar kontestan serta menghindarkan beredarnya politik uang kepada pemilih,” ucapnya.
Namun Naafi menjelaskan, peraturan KPU tentang kampanye memberikan ruang seluasnya untuk berkampanye yang bisa dilakukan oleh pasangan calon, partai politik pengusung atau gabungan,tim kampanye melalui berbagai bentuk kampanye yaitu pertemuan terbatas,pertemuan tatap muka dan dialog atau kampanye dalam bentuk lainnya seperti rapat umum dalam jumlah terbatas,kegiatan budaya termasuk pentas seni,panen raya,konser musik’kegiatan olahraga seperti gerak jalan santai, sepeda santai, perlombaan, bazaar, donor darah, ulang tahun atau kampanye melalui media sosial.
“Kampanye media sosial menurut naafi juga harus didaftarkan akun resminya kepada KPU,” tegas dia.
Seperti yang diketahui, pada Pilkada tahun 2017 mendatang, di Sumsel hanya ada satu daerah yang melaksanakan Pilkada yakni Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dengan kontestan sebanyak dua pasang yaitu pasangan Dodi Reza-Beni Hernedi dan pasangan Amiri Arifin-Ahmad Toha. (AD)