MENARAnews, Banda Aceh (Aceh) – Semenjak 41 tahun peristiwa pemberontakan G-30S PKI di Indonesia, Pemerintah Indonesia masih terus berusaha untuk menghilangkan secara permanen sisa-sisa ideologi komunis yang sangat bertentangan dengan Pancasila. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa dinilai mempunyai peran yang besar untuk menghalangi Komunisme berkembang di Indonesia.
“Kemiskinan yang terjadi sepertinya diciptakan, karena tempat suburnya komunis itu kemiskinan dan kebodohan,” tutur Rektor UIN Ar Raniry Farid Ibrahim sebagai salah satu narasumber dalam Diskusi Kebangsaan bertajuk Selamatkan Generasi Muda dari Bahaya Laten Komunis yang diselenggarakan oleh Gerakan Bela Negara (GBN) (1/10) di aula Kesbangpol dan Linmas Provinsi Aceh.
Oleh karena itu, menurutnya, generasi muda yang ada saat ini harus mampu mengatasi kemiskinan yang terjadi. Generasi muda diciptakan bukan untuk menghadapi masa sekarang, tapi disiapkan untuk menyelesaikan persoalan akan datang.
Ketua KNPI Aceh, Jamaluddin mengatakan, pembangunan infrastruktur oleh pemerintah jangan sampai hanya sebatas menguntungkan salah satu pihak tertentu. Dengan pembangunan yang tepat sasaran, kemiskinan dan kesenjangan di masyarakat dapat dikurangi
“Butuh sentuhan pemuda untuk memastikan bahwa pembangunan itu sesuai dengan paradigma Pancasila,” ungkap Jamaluddin.
Selain itu, peran generasi muda lainnya yang dapat mengurangi bahaya laten komunisme adalah dengan mengembangkan nilai nilai Pancasila, mewariskan nilai ideologi Pancasila terhadap generasi di bawahnya dan juga membekali diri dengan pendidikan yang berlandaskan pancasila. (AM)