MENARAnews, Banda Aceh (Aceh) – Badan SAR Nasional (Basarnas) Banda Aceh melakukan upaya evakuasi terhadap boat nelayan yang mengalami mati mesin, di kawasan Perairan Sabang, Rabu Sore (19/10). Hal tersebut tetap dilakukan Tim Basarnas walaupun kondisi cuaca tidak mendukung dan laut mengalami pasang naik.
Kapten Kapal (Nahkoda) KN SAR Kresna, Supriyadi mengatakan, evakuasi dilakukan setelah pihaknya mendapat laporan dari Panglima Laot Ie Mele melalui anggota Basarnas Sabang, Yusniar, bahwa ada nelayan warga Ie Mele, Sabang, bernama Zaini (51), yang mengalami kerusakan boat pada saat berlayar.
“Saat dikonfirmasi, korban masih bisa dihubungi via telepon genggam. Menurut laporan yang diterima, korban mengalami patah kemudi pada saat berlayar, sehingga tidak dapat melanjutkan pelayaran,” jelasnya
‎Menurut pihak Basarnas dan Panglima Laot Sabang, pengevakuasian dengan menggunakan Sea Rider tidak memungkinkan, mengingat keadaan cuaca dan gelombang laut beberapa hari ini sangat tinggi, sehingga pihaknya meminta, pengevakuasian dilakukan dengan menggunakan KN SAR Kresna.
Saat tiba di lokasi, Korban tidak ditemukan keberadaannya meskipun KN SAR Kresna sudah berputar beberapa kali menyisiri perairan serta menanyakan keberadaan korban kepada nelayan lainnya. Saat dilakukan komunikasi kembali oleh pihak terkait, dikabarkan‎ korban yang mengalami rusak boat tersebut sudah berada di kawasan Perairan Anoe Itam, mendekati Pulau Weh Sabang.
“Setelah dilakukan koordinasi lanjutan, dikabarkan posisi korban sudah mendekati Sabang yang mungkin dikarenakan terbawa gelombang. Kemudian dilakukan penjemputan dengan cara digandeng (ditarik) oleh pihak Basarnas Sabang dengan dibantu Polair dan nelayan Sabang menggunakan Kapal Polair Sabang,” jelasnya kepada wartawan yang ikut dalam Tim evakuasi. (RF)