MENARAnews, Pangkalan Bun (Kalteng) – Bulog Sub Divre Pangkalan Bun mengakui bahwa pihaknya belum mampu menyerap beras petani lokal yang digunakan untuk penyaluran Program Beras Miskin (Raskin). Hal ini disebabkan harga yang dipatok petani Kab. Kotawaringin Barat (Kobar), Lamandau, dan Sukamara lebih tinggi daripada Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Kepala Bulog Sub Divre Pangkalan Bun, M. Soleh, menjelaskan bahwa Pemerintah Pusat telah menetapkan HPP Tahun 2016 sebesar Rp 7.900 per kg. Di lain pihak petani di Kab. Kobar, Lamandau, dan Sukamara mematok harga jual yang lebih tinggi, yaitu kisaran Rp 9.500 s.d Rp 10.000 per kg.
“Kalo kita paksakan beli ya tidak bisa juga,” sebut Soleh.
Meski demikian, pihaknya meyakini bahwa kondisi ini tidak terlalu berpengaruh bagi penyaluran Program Raskin yang dilakukan Bulog Sub Divre Pangkalan Bun. Sebab, Bulog pusat selalu membantu ketersediaan beras, dimana sebagian besar beras tersebut merupakan beras impor asal Thailand dan Jawa Tengah.
Diungkapkan juga bahwa saat ini penyaluran Program Raskin terhadap Kab. Kobar, Lamandau, dan Sukamara masih aman hingga 9 bulan kedepan. “Saat ini stok beras kami ada sekitar 1.600 ton, sedangkan total penyaluran Program Raskin untuk 3 kabupaten di setiap bulannya adalah 174,438 ton. Jadi stok kita masih aman untuk 9 bulan kedepan,” terangnya.
Soleh melanjutkan bahwa masih ada kemungkinan para petani tersebut mau menurunkan harga jual berasnya, bahkan hingga dibawah HPP. “Biasanya harga bisa turun karena terjadi kesalahan dalam penjemuran padi atau kelebihan air sehingga beras tersebut turun mutu,” kata Soleh.
Namun demikian, Bulog tidak serta merja juga langsung membeli beras yang turun mutu tersebut. Pasalnya Bulog juga memiliki standar ukuran lainnya untuk menetukan beras lokal tersebut dapat diterima atau tidak.
“Nah di Bulog sendiri juga ada standar kualitas selain HPP, yakni Kadar air harus 14%, menir itu 2%, dan broken (patahan) itu juga hanya boleh maksimal 40%. Dalam hal ini tidak seluruh beras di Kobar, Lamandau, dan Sukamara dapat kita terima,” sambungnya. (Riz)
Editor : Hidayat.