MENARAnews, Palembang (Sumsel) – Rencana Pemkot Palembang melalui PD Pasar Palembang Jaya untuk menata kembali pasar 16 ilir tampaknya tidak berjalan mulus. Sekitar 500 orang perwakilan pedagamg lorong basah Pasar 16 Ilir Palembang melakukan aksi unjuk rasa menolak pembangunan kios di sepanjang lorong basah di Kantor Walikota, Rabu (19/10) siang. Menurut koordinator lapangan, Darwis menjelaskan bahwa surat audiensi telah berkali kali dikirim ke Pemkot Palembang namun tidak ada respon.
“Berkali-kali kirim surat atensi, delegasi dan meminta audiensi namun tidak ditanggapi (Pemkot Palembang). Hari ini kami datang untuk meminta kejelasan.” seru Darwis.
Aktivis Gerakan Nasional Pasal 33 UUD 45 ini juga menegaskan pembangunan kios di Lorong Basah akan memberikan banyak dampak negatif, seperti mempersempit ruang gerak alat transportasi dan tidak nyamannya aktivitas jual beli di Lorong Basah. Dirinya mengakui mendapatkan keluhan dari para pedagang kaki lima yang akan tergusur akibat pembangunan tersebut karena tak mampu membayar uang sewa kios.
Sementara dari sisi Dirut PD Pasar Palembang Jaya, Asnawi P. Ratu menjelaskan kepada pengunjuk rasa bahwa pembangunan kios untuk menata agar Lorong Basah semakin tertata dan nyaman untuk dikunjungi.
“PD pasar prisipnya untuk pedagang agar tidak keluar koridor. PD Pasar pasti berpihak kepada pedagang. Kios, Awning beratap tinggi, memiliki saluran air yang bagus. Semua untuk pedagang supaya tertata” jelas Asnawi saat bermediasi dengan perwakilan pengunjuk rasa di ruang rapat Asisten IV Setda Kota Palembang.
Dirinya menambahkan, pembangunan kios sudah diizinkan dan ditetapkan oleh Walikota Palembang. Adanya penolakan oleh pedagang Lorong Basah hanya karena kurangnya koordinasi dengan pihak pedagan.
Asisten IV Setda Kota Palembang, Agus Kelana membenarkan masalah yang timbul karena adanya kurang komunikasi. Dirinya menjelaskan, kedepannya pedagang akan dilibatkan dalam sosialisasi perencanaan pembangunan kios di Lorong Basah.
“Permassalahan sudah jelas, kedepannya komunikasi terus, jangan sampai salah paham lagi. Perbaikan ayo kiata dukung guna pasar yang lebih baik. Pedagan nyaman, pembeli nyaman, perekonomian berjalan baik” ungkap Agus.
Setelah berdialog dengan perwakilan pengunjuk rasa, pemkot Palembang akan membentuk tim terpadu dalam menyelesaikan masalah pembangunan kios Lorong Basah dengan melibatkan pihak PD Pasar dan pedagang kaki lima di Lorong Basah. (AZ)