MENARAnews, Kuala Kapuas (Kalteng) – Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Daerah Kabupaten Kapuas, Kalteng, mengakui ada sejumlah klinik di perusahaan besar swasta (PBS) di daerah setempat, belum mengantongi perpanjangan izin membuka peraktek klinik yang di wajibkan pemerintah.
Kepala BPPT Kabupaten Kapuas Deni Widanarni mengatakan, dari belasan perusahaan yang membuka praktek kliniknya, saat ini ada tiga PBS yang belum memperpanjang izinnya yaitu, perusahaan PT Kapuas Maju Jaya (KMJ), PT Susantri Permain dan PT Dwi Warna Karya (DWK) yang beroperasi di daerah Kapuas Hulu.
“Ada beberapa kali kami menghubungi mereka (PBS-red) untuk segera mengurus izin itu, tapi untuk saat ini tiga PBS itu baru saja memasukan berkas-berkasnya kepada kita, dan sekarang masih dalam proses,” katanya, kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (29/9).
Deni mengatakan terkait masalah perizinan, baik izin membuka praktek klinik maupun lainnya. BPPT Kapuas selalu menghimbau dan mengingatkan kepada pihak-pihak terkait. “Tidak hanya izin lainnya, BPPT selalu menghimbau dan ingatkan semuanya untuk mengurus izin maupun memperpanjang izin. Mengurus maupun memperpanjangn izin itu gratis tidak bayar, hanya saja butuh proses pengurusananya,” kata dia.
Berkaitan dengan izin pratek membuka klinik, katanya, sebenarnya, pengawasan dan pembinaan terhadap klinik-klinik itu adalah dinas terkait, yaitu Dinas Kesehatan setempat. “Kami ini hanya memberikan izin yang orang berurusan. Dimanapun pembinaan, pengawasan adalah instansi terkait, kami hanya memberikan izin orang yang ingin bermohon legal,’ tegas Deni, yang saat itu diamini Kabid Kesra BPPT Kapuas Bertha Eva.
Ditanya apa alasan tiga PBS itu lambat melakukan pengurusan perpanjang izinnya, dimana izin kliniknya mati sejak awal bulan Februari 2016 lalu. Kata dia, alasanya masih mencari Dokter prateknya. Dia (PBSred) mencari dokternya dulu. Nah, jadi kami pun tidak bisa memberikan izin kalau persyaratan belum lengkap, salah satunya itu tadi,” ujanya.(kontributor)
Editor: Hidayat