MENARAnews, Medan (Sumut) – Komisi I DPR RI mendatangi masyarakat Sari Rejo dan disambut oleh masyarakat yang menjadi korban kekerasan oleh oknum TNI AU di Yayasan Amel Saleh Jalan Cempaka Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia, Jumat (2/9/2016).
Sesaat sampai di Yayasan Amal Saleh, 13 anggota dewan yang hadir saat itu langsung mendengar kesaksian korban dan saksi penganiyayaan yang terjadi pada 15 Agustus 2016 lalu itu.
Pengakuan salah satu korban yang juga seorang wartawan Kota Medan, Array sebutkan bahwa saat kejadian dirinya berada di lokasi untuk melakukan liputan. Bernasib naas, saat itu justru dirinya menjadi korban kekekerasan aparat TNI AU.
“Saat itu saya sedang meliput masalah sengketa lahan di Sari Rejo. Tiba-tiba salah satu anggota TNI AU menyuruh menunjukkan kartu identitas pers, saya tunjukan lah. Namun tetap saja mereka memukuli saya bahkan kursi plastik pun sudah nempel di badan saya,” jelasnya kepada anggota DPR RI Komisi I di Yayasan Amal Saleh.
Mendengar kesaksian korban dan saksi, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid mengatakan bahwa nantinya kesaksian-kesaksian korban dan saksi ini nantinya akan dirapatkan di pusat untuk membahas kasus Sari Rejo.
“Seluruh pernyataan dari para saksi merupakan fakta sebenarnya. Jadi sama-sama kita buka apa yang sesunguhnya terjadi tanpa ada melebihi dan mengurangi pada saat rapat nantinya,” tegas Meutya.
Anggota Komisi I yang hadir pada kunjungan ini yaitu Meutiya Hafid dan Zainuddin Amali dari Fraksi Partai Golkar, Alimin Abdullah dan Budi Youyasri dari Fraksi PAN, Syarif Hasan Fraksi Partai Demokrat, Saiful Bahri Anshori Fraksi PKB, M Arif Suditomo Fraksi Partai Hanura, Martin Hutabarat dari Fraksi Partai Gerindra, Kartika Yudhisti Fraksi PPP, Sukamta Fraksi PKS serta Effendi Simbolon, Marinus Gea dan Irine Y Roba Putri dari Fraksi PDI Perjuangan. (Ded)