MENARAnews, Kuala Kapuas (Kalteng) – Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp.1,010 miliar dari sektor retribusi sewa pasar grosir dan pertokoan di Kabupaten Kapuas, Kalteng, telah terlampaui sebesar Rp.1,074 miliar lebih atau 110 persen.
Penerimaan retribusi daerah sebesar itu, diperoleh dari ratusan bangunan pertokoan milik Pemerintah Kabupaten Kapuas yang tersebar di sejumlah pasar di kawasan Kota Kuala Kapuas. “Dari Januari-Juli 2016 penerimaan pendapatan asli daerah dari retribusi sewa pasar grosir dan pertokoan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Kapuas terealisasi 110% dan sudah melebihi target,” ujar Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kapuas Andreas Nuah, Jum’at (23/9).
Kadispenda ini mengatakan, ada sebanyak 450 unit bangunan pertokoan milik pemerintah daerah setempat, dan dari jumlah itu hanya sekitar 10% saja yang tidak ditempati pedagang.
Bangunan pertokoan yang tidak terisi atau tidak disewa oleh pedagang tersebut, katanya, adalah bangunan pertokoan yang memang kondisi pasarnya cukup memprihatinkan, seperti di Pasar Blok C dan Pasar Sahawung. “Pasar Blok C dan Pasar Sahawung memang perlu dilakukan pembenahan karena bangunannya sudah rusak, seperti atapnya bocor sehingga pedagang tak mau menempati,” kata dia.
Namun demikian, lanjut Andres Nuah, rata-rata bangunan pasar di Kota Kuala Kapuas semuanya memiliki potensi untuk pendapatan, walaupun tidak semua full terisi. “Kalau Pasar Blok R dan Blok Sanjaya itu full terisi kerena disana memang potensinya besar, tapi kalau lainnya tidak terisi mungkin pasarnya agak sedikit gelap sehingga pedagang enggan menempati untuk berjualan,” ujarnya.
Disinggung bangunan kosong yang terdapat dilantai dua Pasar Sahawung Kuala Kapuas. Mantan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kapuas ini mengaku, bangunan itu bukan merupakan aset Dispenda, melainkan aset dibagian perlengkapan Setda Kapuas. “Bangunan itu bukan aset kami tapi bagian perlengkapan aset itu,” katanya.
Rencananya bangunan tingkat dua di Pasar Sawahung yang kosong tersebut, terang dia, akan diisi oleh pedagang makanan yang berjualan di kawasan Pelabuhan Danu Mare Kuala Kapuas. “Rencananya mau dijadikan pusat kuliner. Jadi, pedagang makanan yang jualan dibawah sekitar pelabuhan nanti akan dinaikan ke atas,” katanya.
Adreas yang juga mantan Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Kapuas itu juga sebelumnya mewanti-wanti para pedagang untuk tidak menyewakan toko yang disewanya dari pemerintah daerah kepada orang lain. Apabila ditemukan ada yang melakukan over alih maka akan dikenakan sanksi denda membayar enam kali lipat harga sewa. “Karena dia tidak punya hak untuk menyewakan lagi kepada orang lain,” tegasnya. (kontributor)
Editor: Hidayat