MENARAnews, Medan (Sumut) – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius tak banyak berkomentar soal penunjukan Komjen Pol Budi Gunawan (BG), sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Sutiyoso.
Dikatakannya, penunjukan BG tidak menjadi soal. Karena BIN tugasnya untuk mendeteksi potensi masalah yang mengganggu stabilitas negara.
“Budi Gunawan tidak masalah, BIN kan dibutuhkan negara kita bukan hanya untuk terorisme tapi untuk mendeteksi semua,” kata Komjen Pol Suhardi Alius usai acara peletakan batu pertama pembangunan masjid di Pondok Pesantren Darusy Syifa’ di Dusun IV, Desa Sei Mencirim, Kutalimbaru, Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (07/09/2016)
Nantinya BNPT akan lebih meningkatkan koordinasi dengan BIN. Khususnya masukan soal deteksi masalah radikalisme.
“BIN adalah lembaga untuk deteksi. Berkoordinasi? jelas, tentu nantinya BNPT akan bekerjasama, Itu kan badan untuk negara,” pungkasnya.
Menurut Komjen Pol Suhardi Alius, banyak informasi yang diberikan oleh BIN yang menjadi masukan bagi BNPT termasuk mengenai keberadaan sekitar 600 Warga Negara Indonesia (WNI) di Suriah.
“Sekarang juga banyak info intel dari BIN yang dimasukan ke BNPT untuk mendeteksi semua termasuk dari Suriah sana. Ada sekitar 600 keluarga besar kita di sana yang harus dimurnikan lagi. Mereka dibohongi dijanjikan kerja di sana. Ternyata banyak ditelantarkan di sana,” pungkasnya.
Presiden Joko Widodo secara resmi mengajukan nama Budi Gunawan, bekas tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) kepada DPR. (Yug)