MENARAnews, Deli Serdang (Sumut) – Peletakan batu pertama pesantren yang dibangun oleh mantan teroris dihadiri oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Komjen Suhardi Alius. Pesantren Daarusy Syifa terletak di Dusun IV, Desa Mencirim, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang.
Suhardi juga didampingi Ketua Pansus RUU Terorisme Raden Muhammad Syafii yang akrab disapa Romo . Selain peletakan batu pertama, Pesantren yang dibangun keluarga mantan teroris itu menerima sumbangan Al Quran, Lembu Qurban dan ternak lainnya.
Kepala BNPT mengatakan bahwa pondok pesantren yang ada di Deli Serdang bisa menjadi contoh daerah lain yang punya masalah dengan paham radikal terorisme. Cara ini dinilai lebih kepada pendekatan persuasif.
“Bersama kita realisasikan cita-cita membangun masjid ini. Kalau bisa ini jadi contoh untuk daerah lainnya agar mereduksi paham teroris dengan pendekatan yang persuasif,” ujar Suhardi, Rabu (07/09/216).
Senada dengan Suhardi, Romo mengungkapkan apa yang dilakukam Ustadz Khairul Ghazali sebagai penggagas adalah terobosan untuk mengantisipasi paham teroris. Dia membandingkan penanggulangan teroris di Poso dan di Sumut.
“Kalau di Poso represif, di sini humanis. Sejarah yang akan mencatat, mana yang paling efektif. Apa yang kita lakukan sekarang adalah trobosan, saya tidak peduli dari mana ide ini datang,” ungkap Romo.
Di samping itu, Ustadz Khairul Ghazali juga menjelaskan tujuan dirinya mendirikan pondok pesantren tersebut.
“Kita bangun pesantren ini berangkat dari keprihatinan kaum muda yang terbelit paham terorisme. Ketika orang tua ditahan, anak dan istrinya tidak diperhatikan. Pesantren ini untuk memutus rantai itu. Kalau tidak diperhatikan, anak-anak ini bakal menyusul bapaknya jadi teroris,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Hadir juga Kapolda Sulawesi Tengah Brigjend Rudi Sufahriadi mewakili Kapolri, Wakapolda Sumut Brigjend Adhi Prawoto mewakili Kapolda Sumut, Asisten Pemerintahan Sumut III mewakili Gubernur Sumut, tokoh agama, tokoh adat, serta masyarakat sekitar. (Yug)