MENARAnews, Tolikara (Papua) – Ribuan masyarakat Tolikara dari berbagai distrik turut memeriahkan acara deklarasi bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Tolikara periode 2017-2022 di Lapangan Merah Putih Karubaga, Selasa (20/9/16). Acara deklarasi tersebut diawali dengan prosesi adat bakar batu atau barapen yang merupakan salah satu bentuk kerjasama masyarakat pegunungan Papua untuk menyiapkan makanan yang nantinya akan dimakan secara bersama-sama setelah acara selesai.
Dalam deklarasinya John Tabo mengajak kepada seluruh masyarakat Tolikara untuk mendukung dirinya maju dalam pemilukada 2017 mendatang dan kejadian yang terjadi sebelumnya untuk dijadikan pelajaran.
“Saya mengajak kepada seluruh masyarakat Tolikara melupakan kejadian yang telah lalu dan menjadikannya sebagai pengalaman dan kita harus terus maju demi tercapainya Kabupaten Tolikara yang maju dan sukses,” kata John Tabo.
Dikatakan pula bahwa keinginannya untuk kembali ke Tolikara karena melihat masih banyaknya rakyat Tolikara yang menderita karena kemiskinan dan kelaparan serta menghimbau untuk tidak terprovokasi oleh ulah oknum yang akan mengacaukan dan menggagalkan dirinya untuk menjadi pasangan calon bupati dan wakil bupati.
“Masih banyaknya rakyat yang menderita kemiskinan dan kelaparan membuat hati saya tergerak untuk kembali ke Tolikara dan menjawab semua keperluan masyarakat. Saya sudah kembali dan saya tidak akan pergi,” tegasnya.
Selain itu, mantan Bupati Tolikara itu mengkritik insan pers untuk dapat memberitakan sesuatu sesuai dengan fakta yang ada dan tidak direkayasa karena dapat berpotensi menimbulkan konflik.
John Tabo dan Barnabas Weya mendeklarasikan dirinya untuk maju dalam pemilukada 2017 mendatang dengan mengantongi rekomendasi dari gabungan partai politik yang tergabung dalam koalisi Cinta Damai Tolikara diantaranya PDI Perjuangan, Golkar, PPP dan Hanura.
Berdasarkan pantauan menaranews.com, ribuan masyarakat baik masyarakat asli maupun pendatang saling berbaur untuk mengikuti acara deklarasi yang ditutup dengan dengan makan bersama hasil bakar batu yang telah dilakukan sejak pagi.
Siapapun yang akan maju, pada akhirnya masyarakatlah yang akan menentukan siapa yang akan menjadi pemimpinnya karena sesungguhnya masyarakatlah yang berdaulat dan pemimpin daerah adalah pelayan masyarakat. (Rian)