MENARAnews, Way Kanan (Lampung) – Azis Muslim, Anggota Komisi IV partai Gerindra DPRD Way Kanan angkat bicara terkait dana (CSR) dan pendidikan D3 perkebunan Daerah Way Kanan. Hal tersebut ia ungkapkan pada forum sidang Paripurna Pembahasan KUA-PPAS.P, Selasa (27/9/16).
Menurut Azis, CSR yang ada di Way Kanan ini masih belum memiliki kejelasan, sejatinya menurutnya CSR menurut UUD merupakan kewajiban perusahaan untuk mengeluarkan 2/5 % hasil labanya demi kemaslahan masyarakat di dalam lingkungan perusahaan.
“Lebih dari 100 perusahaan yang ada di daerah kita ini belom juga maksimal untuk mengutamakan CSR ini. Kami sudah pernah mengajukan pengadaan Perda tentang CSR ini namun pemerintah daerah masih bingung dengan permasalahan dana untuk melaksanakan perda CSR.”ucapnya.
“Sudah jelas diadakan nya CSR tersebut berasal dari dana kepedulian kepada masyarakat lingkungan. Namun baru-baru ini saya menemukan salah satu perusahaan yang ada di Way Kanan menggunakan dana CSR tersebut di luar wilayah atau di luar kecamatan.”lanjutnya.
Di kesempatan tersebut, Azis juga memberikan pandangan umum masalah pendidikan yang ada di Way Kanan. Menurut beliau, saat ini pihaknya memiliki proram yang sangat khusus putra dan putri Way Kanan untuk melanjutkan pendidikan tanpa terkekang oleh masalah biaya.
“Iya. Itu program D3 Perkebunan di Universitas Lampung yang diadakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan ini. Saya sangat berharap kepada Bapak Bupati untuk mendukung program D3 perkebunan. Sangat disayangkan apabila Bupati tidak mendukung program ini.”ucapnya.
Bupati Way Kanan yang menyimak seluruh pandangan umum dari masing-masing anggota DPRD, langsung memberi tanggapan. Raden Adipati Surya mengatakan bahwa, terkait dana CSR ini pihaknya telah mengumpulkan seluruh perusahaan yang ada di Way Kanan. Pemerintah Way Kanan juga telah menyusun tata ulang dana CSR.
“Mereka sudah mengerti dan dana CSR itu akan kita arahkan ke Musren apa yang akan mereka bangun di kampun-kampung masing-masing. Terkait Pendidikan D3 Perkebunan ini masih kita kaji ulang. Karna miris saya melihat bukan hanya IPK yang tidak sampek dan ada juga yang berproses hukum mahasiswa kita di D3 perkebunan. Mungkin kita lagi kaji ulang dari universitas yang lain seperti dari Universitas Maalhayati yang memberi beasiswa murni dari tamatan SMA tapi hanya satu dari masing-masing kecamatan.”ungkapnya.
Beasiswa yang diberikan tidak membebankan APBD Way Kanan. Hal tersebut karena hanya 1.800.000/4 tahun masa kuliah. Seluruh kebutuhan seperti makan, minum dan tempat tinggal selama empat tahun sudah ditanggung oleh universitas tersebut. (DA)