MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Sejumlah pemuda dan masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan Bedah Buku yang berjudul “Mudah Mengkafirkan, Akar Masalah, Bahaya, dan Terapinya” di Balai Desa Sindang Hayu, Kecamatan Saketi. (24/09/2016)
“Buku ini membedah akar masalah tentang pemahaman yang salah dan dektruktif dalam mengkafirkan sesama umat islam. Dengan kata lain buku ini mengajarkan tentang jihad defensif”, terang Ustad Sufyan Abu Jihad Al-Indunisy selaku Keynote Speaker.
Ia mengakui, saat ini kita dihadapkan dengan adanya bahaya baru berupa salah pemahaman untuk memberikan julukan kafir kepada setiap orang yang menjunjung demokrasi menjelang Pemilukada.
“Pola pemikiran ekstrim sangatlah mudah menyebar di kalangan muda yang memiliki wawasan dan pengetahuan agama yang dangkal. Untuk menangkal pemikiran ekstrim, maka sebaiknya memahami pemikiran kelompok aliran sesat, memahami metodologi, berpegang pada keimanan yang global,” tandasnya.
Menurutnya, untuk mengatasi anggota keluarga yang terkena pemahaman yang menyimpang, kita harus memahami dan mengetahui jenis aliran yang dianut kemudian mengamati terhadap setiap teman dekatnya.
“Pengkafiran pada dasarnya dijelaskan dalam Islam. Kafir secara bahasa berarti pengingkaran atas kebenaran yang ada. Namun, terdapat juga kekafiran yang sebenarnya bukan kafir karena tidak keluar dari Agama Islam”, pungkasnya. (IY)