MENARAnews, Cannes – Anggapan bahwa terorisme berkaitan secara langsung dengan Islam tampaknya masih terus berkembang di beberapa negara Eropa. Kali ini, sebuah kebijakan yang merugikan umat muslim kembali mencuat ke publik.
Dengan alasan mematuhi prinsip-prinsip sekularisme, Walikota Cannes, Paris mengeluarkan sebuah kebijakan yang sangat kontroversial. Kebijakan ini mengatur tentang pelarangan seorang wanita muslim untuk menggunakan burkini (baju renang Muslim) saat beraktivitas di pantai Riviera.
Sontak, kebijakan yang dinilai merugikan itu langsung mendapat kecaman dan penolakan dari kalangan muslim Prancis.
Pemerintah kota Cannes beranggapan bahwa baju renang muslim berpotensi memicu ketidaknyamanan pengunjung lainnya, karena Paris beberapa bulan belakangan ini menjadi target serangan teroris. Oleh karena itu, kostum ke pantai yang mencerminkan agama atau kepercayaan tertentu dilarang tampil di sekitar pantai Riviera.
Seorang ketua pelayanan kota, Theirry Migoule mengatakan bahwa pihaknya melarang pakaian yang berhubungan dengan gerakan teroris, karenan menurutnya Prancis saat ini sedang berperang melawan terorisme.
Sementara itu, Yayasan perlawanan terhadap Islamophobia Prancis langsung menyatakan sikap penolakan terkait kebijakan tersebut. Mereka beranggapan aturan itu melanggar HAM dan justru berpotensi semakin meningkatkan ketegangan hubungan antar agama di Prancis. (ADF)